Haloooooooooooooooooooo Pringer and Tincess Lovers !!!
Welcome to the end of this story......
Nggak nyangka banget akhirnya cerita ini menemui endingnya....
Sedih sih harus habis sekarang... Tapi mau gimana, memang aku udah atur kalau jalan ceritanya harus berakhir di Part 10 ini... :(
Well..... Pertama-tama aku mau ucapin terimakasih ke beberapa pihak..
1. @princesstigerff -----> Best account!!! Makasih banget admin karena udah baik banget ngasih aku kesempatan dan mengizinkan aku untuk turut serta dan pertama kalinya aku juga untuk menyalurkan imajinasi-imajinasi aneh tentang couple favorite kita semua, Princess - Tiger dan menuangkannya ke dalam satu tulisan (FF). :)
2. @ecka_putrii -----> Sepupu terbaik aku yg selalu membangkitkan semangat dan mood aku untuk menyelesaikan FF ini. Sang pemberi ide, masukan tambahan, dan sketsa adegan apa yg harus aku buat untuk mewarnai FF ini. Makasih banyak mbak broooohh!!! :*
3. Last but not least...... Buat semua pembaca setia Because of You pastinya!!! Makasih banget buat kritik dan comment nya selama ini yaa... Gokil banget... masih nggak nyangka FF pertama aku bisa mendapat antusias dari kalian semua... Terimakasih!!! J
Okee, selesai salam-salam nya.... Lanjut aja yaaa.......
Proudly present The last chapter of my story....
Enjooooooooooy!!! :"")
@aurorarrs
-----Because of You ~ Part 10 (End)-----
Senja perlahan memperlihatkan keindahannya. Pace terlihat sangat gelisah. Sedari tadi Ia hanya sibuk mondar-mandir tak jelas di depan bekas parkiran mobil Tiger tadi. Pandangannya tak lepas dari layar smartphone-nya, menunggu adanya panggilan masuk dari Tiger. Tanpa Pace sadari, terdengar deru suara mesin mobil lain tak jauh dari tempat Ia berdiri.
‘Hei, anda yg kemarin datang bersama Tiger bukan?’ –ujar Farrell yg melihat Pace di parkiran rumah sakit
‘Errr.. dia pasti Farrell, yg tadi Pace Tiger sebut-sebut..’ –batin Pace
‘Ko siapa toh? Ko bisa panggil saya pung nama ‘Pace’. Saya ini sahabat Pace Bos Tiger. Enaaaakkk ee…’ –jawab Pace mencoba cengengesan
‘Maaf Pace. Perkenalkan saya Farrell, Dokter Pribadi Princess. Kamu sedang apa disini?’
‘Uhm.. Anu Papa Dok.. Beta disini sedang….’
‘Papa Dok? /rolling eyes/ Sedang apa?’ –desak Farrell
‘Tentu saja beta sedang menunggu Pace Tiger pulang! Saya ini baru sampai di Jakarta dari beta pung kampung di Papua Papa Dok.. Jadi, kalo saya sonde tunggu Pace Tiger datang, macam mana beta bisa pulang? Bisa-bisa beta p nyasar toh?’ –ujar Pace bohong
‘Memang Tiger sedang pergi kemana? Kenapa sebagai sahabat Tiger kamu malah ditinggal disini?‘
‘Papa Dok.... Pace Tiger itu…… Pace Tiger sedang ajak Mace Princess jalan-jalan sebentar.. Iya. Jalan-jalan. Lebih baik saya disini toh dari pada jadi obat nyamuk mereka…’ –ucap Pace bohong
‘Tiger ajak Princess jalan-jalan? Kamu jangan coba berbohong kepada saya Pace. Princess sekarang sedang hilang kan? Tadi Tiger yg tiba-tiba menghubungi saya dan menanyakan keberadaan Princess. Jadi sekarang Tiger ada dimana?!’
‘Ampun Papa Dok.. Iya, Mace Princess memang tidak ada di kamarnya. Tapi Papa Dok tenang, beta pung jamin dalam waktu kurang dari 1 jam Pace Tiger akan pulang bersama Mace Princess. Papa Dok tenang saja toh… dan satu lagi, kitorang harus jaga berita kehilangan Princess dari siapa pun. Satu-satunya harapan kita sekarang adalah Pace Tiger. Papa Dok paham toh?’ –jelas Pace
‘So we just have to wait for that Tiger guy? Very well… /sighed/’ –ucap Farrell pasrah
-----Gudang Tua ~ Markas The Lions-----
Waktu serasa terhenti. Timah panas yg baru saja dilontarkan Nauval telah melayang cepat menghujam tepat di jantung Princess. Tiger… sekujur tubuhnya membeku, mendapati gadis yg Ia cintai terhuyung lemah di dekapannya. Seluruh emosi dan amarahnya mendadak naik, memintanya untuk segera melepaskan bom atom terdahsyat dalam sejarah hidupnya.
‘Princess….. Nggak…. Nggak mungkin… Princess…. PRINCESS!!!!!!!!!!!!!!!!!!’-ucapTiger menggema
Nauval terdiam. Ia tak bermaksud menmbak Princess. Tangannya bergetar, senjata yg Ia pegang pun terjatuh.
‘Shit!!!!’ –gumam Nauval getir
‘NAUVAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLL !!!!!!!!!!!!!!!!!!!’ –teriak Tiger yg berlari kearah Nauval dan mendorongnya ke dinding
‘Tiger.. Gua bisa---‘
‘BISA APA?!!!! LO BISA APA?!!!!!!!!!!!!! GUA UDAH AMPUNI LO PENGECUT!!!! GUA UDAH LENYAPIN HASRAT TERBESAR GUA BUAT ABISIN NYAWA LO!!!!! TAPI KENAPA…… TAPI KENAPA LO LAKUIN INI?!!!!!!!!!!!!! LO TEMBAK CEWEK GUA…. DIA MATI!!!!!!!!!!!!! LO UDAH BUNUH DIA BASTARD!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’
Amarah Tiger kini telah mencapai titik puncaknya. Dengan brutal, Ia menghabisi Nauval dengan mengerahkan seluruh kekuatan di setiap pukulannya. Nauval tak bisa berkutik, Ia hanya bisa pasrah dengan pukulan Tiger yg bertubi-tubi menjajah wajahnya. Setiap kali Ia mencoba melawan, Tiger semakin berapi-api dan semakin bersungut-sungut menghabisi dirinya. Tiger sangat marah. Ia terlihat seperti Harimau yg siap menerkam mangsanya. Wajah Nauval kini hampir tak bisa dikenali. Setiap pukulan yg Tiger berikan membuat wajah Nauval bengkak. Darah segar mulai keluar dari pelipis, hidung, mulut, serta telinga Nauval. Nauval benar-benar habis……
‘LO. UDAH. TEMBAK. PRINCESS. SATU-SATUNYA CEWEK YG GUA CINTAI………… LO HARUS MATI….. LO HARUS MATI BASTAAAAAAAARDDDDD!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’ –teriak Tiger yg kini memutar tubuhnya dan mendaratkan tendangan terakhir tepat mengenai rahang Nauval
Nauval tak dapat terelakan lagi. Tubuhnya jatuh tersungkur. Ia pingsan namun dengan keadaan yg mengenaskan.
Tiger menghela nafasnya berat melihat Nauval yg kini sudah tergeletak tak berdaya di hadapannya. Ia bergegas kembali menghampiri Princess. Princess masih dengan keadaan yg sama. Kedua bola matanya terpejam. Tiger kembali meletakkan tubuh Princess di dekapannya. Air matanya tak kuasa berhenti mengalir.
‘Princess… Princess… Bangun Princess…. Gua disini…. Gua disini……’ –isak Tiger sembari meletakkan telapak tangan Princess di pipi kanannya
‘Gua disini Princess.. Please bangun… Please…. My Princess…’
Mungkin hanya Tuhan.....
Yang tahu segalanya.....
Apa yang ku inginkan.....
Di saat-saat ini......
‘Jangan pergi Princess…… Gua masih butuh elo…. disini… disisi gua…. Please tampar gua… Please caci maki gua lagi… Please bangun Princess… Gua nggak bisa hidup tanpa lo…. Gua butuh lo Princess…..’ –liirh Tiger semakin keras
Princess tak jua sadar. Tubuh Princess semakin dingin. Tiger tak bisa menahan emosinya lagi...
‘Astaga... Badan lo… Lo nggak boleh dingin sekarang Princess… Lo nggak boleh dingin.. Lo harus tetap hangat My Princess...’ –ucap Tiger yg tanpa pikir panjang meletakkan bibirnya di kening, pipi, dan hidung Princess
‘Lo harus kuat.. Lo harus hangat… Ayo bangun Princess…’ –ucapnya lagi yg kini mencium telapak tangan Princess
Kau takkan percaya....
Kau selalu di.... hati....
Haruskah ku menangis......
Tuk mengatakan yang se..sung..guhnya.....
‘Lo harus bangun Princess… Lo harus tahu yg sebenarnya… Kalau gua sayang sama lo Princess… Gua cinta sama lo…. Gak ada lagi pencitraan dan harga diri... Cuma lo... Cuma lo Princess.... Gua sayang lo My Princess… Gua nggak mau kehilangan lo......’ -lirih Tiger
‘Please come back…. Come back Princess…. Lo itu nafas gua… Gimana bisa gua lanjutin hidup kalo lo nggak ada… Kalo nafas gua nggak ada lagi Princess…….. Ayo bangun Princess…. Maafin gua… maafin gua karena nggak bisa jaga lo……. PRINCESS……. BANGUN!!!!!!!!!!!!!!!’ –isak Tiger tak karuan seraya Ia menarik tubuh dingin Princess ke dekapannya
Kau...........lah........... segalanya.... untukku....
Kaulah curahan ha......ti...... ini.....
Tak mungkin ku melupakanmu.....
Tiada lagi yang kuharap hanya kau seorang.....
Tangisan Tiger semakin menjadi-jadi. Ia hanya bisa menangis dan menangis. Tiger terus berusaha mendekap erat Princess agar hawa dingin itu pudar dan kemudian berganti dengan hangat tubuh dirinya.
Tak mungkin ku melupakanmu........
Tiada lagi yang kuharap..........
Tiada lagi yang kuharap.....
Tiaa lagi yang kuharap....
Seorang.................
‘Hmpph…. Ti..ger… Hngg… Gu… Gue nggak bisa nafas….’ –lirih Princess pelan
‘Ti…ger… Gue nggak bisa nafas… Ti...ger……’ –ucap Princess lagi sambil memukul pelan punggung belakang Tiger
‘Princess…..??!!’ –gumam Tiger yg kemudian melepaskan dekapannya dan mengangkat wajah Princess
Princess. Suhu tubuhnya kembali menghangat, namun sorot matanya terlihat lelah. Tiger menampar dirinya berkali-kali untuk memastikan apakah ini nyata atau hanya fatamorgana. Seutas senyum lemah menghiasi wajah Princess saat melihat sikap Tiger tak kuasa melihat keajaiban ini. Princess… Dia masih hidup!!
‘Princess…? Lo masih hidup…. Ini mimpi kan?’
‘PLAKKK!!!! Ouch!! Lo… Ini bukan mimpi…. Oh my God… Princess….!!!’
‘Lo nggak mimpi Tiger… Gue disini….’ –ujarnya lemah sembari menyentuh lembut pipi bekas tamparan Tiger barusan
‘How… how could….. Gimana bisa lo--- Tadi lo…. ditembak… didepan mata gua... Nauval sialan itu nembak lo….’
‘Gue emang ketembak Tiger…. Tapi……’
Dengan tenaganya yg masih lemah, Princess menarik pelan sesuatu dibalik lehernya yg ternyata adalah Lucky Charm Necklace yg Ia kenakan. Terlihat disana timah panas pemberian Nauval menancap keras pada jantung Kalung Keberuntungan tersebut. Tiger menangkup mulutnya tak percaya….
‘This… See....'
Tiger hanya menatap kalung tersebut dan wajah Princess dengan rasa tak percaya.
'Lucky Charm Neclace that you gave me today…. It’s truly brings luck… for me..’ –ucap Princess lirih
‘Kalung ini… Lo pakai kalung ini Princess? Lo nggak buang pemberian gua?’ –tanya Tiger tak percaya dengan air mata masih membanjiri wajahnya
‘Naomi.. dia udah cerita semuanya.. tentang ide jadian pura-pura konyol lo itu…. Kenapa? Kenapa lo lakuin itu? Kenapa lo harus lakuin itu ke gue? Kenapa Tiger? Lo jahat… Lo jahat…!!’ –ujar Princess sembari mendaratkan beberapa pukulan kecil ke dada Tiger
Tak menghiraukan pukulan Princess, Ia segera menarik Princess ke dekapannya. Ia tak pula menghiraukan setiap inchi pukulan Princess yg berpindah ke punggung belakangnya. Yg Ia lakukan hanya memeluk Princess dan…menangis…
‘Maafin gua Princess… Maafin gua… Gua tahu gua tolol. Gua bodoh. Gua udah ngelakuin kesalahan terbesar dalam hidup gua… untuk selalu bohong sama lo…. Tapi lo harus tau, gua sayang sama lo Princess…. Gua sayang sama lo….’
Pukulan Princess perlahan terhenti. Bulir air matanya kembali mengalir deras mendengar setiap perkataan Tiger. Ia segera melepaskan dekapannya dan menatap Princess lekat.
‘Please maafin gua Princess… Please jangan tinggalin gua lagi…. Gua nggak sanggup untuk kehilangan lo untuk yg kesekian kalinya… Terlebih, saat gua harus liat lo tertembak dan terkulai nggak berdaya di depan mata kepala gua sendiri… Hancur... Gua hancur Princess… Gua harus ngeliat timah panas itu menembus tepat ke jantung lo… Gua hampir kehilangan lo Princess.... Gua hampir kehilangan lo untuk selama-lamanya… dan.. dan sekarang… Lo selamat… Lo hidup My Princess…. So please…. Jangan pergi lagi dari hidup gua... Gua gak peduli lagi sama harga diri, pencitraan, atau apapun itu... Gua cuma mau lo… Gua butuh lo buat terus disisi gua… Karena lo… Lo adalah nafas gua Princess… Lo nafas gua….’-isak Tiger memohon
Princess tak kuasa menahan emosinya lagi. Ia kemudian mengalungkan kedua tangannya ke leher Tiger, dan melepaskan semuanya disana…
‘Gue juga sayang sama lo Tiger….. Please jangan bohongin gue lagi… Jangan tinggalin gue lagi…. Please jangan pergi lagi dari gue Tiger…….. Gue butuh lo……. Gue butuh lo Tiger……..’ –isak Princess yg semakin mengeratkan pelukannya pada Tiger
Perasaan lega bercampur riuh kemenangan menyelimuti semua sudut hati Tiger. Dibalik lebatnya rambut Princess yg berada di dekapnya, Tiger tak sengaja menangkap secercah cahaya kemilau langit senja dibalik jendela usang di gudang tua milik The Lions. Tak henti-hentinya Tiger mengucapkan rasa syukur atas keajaiban yg Tuhan berikan padanya di Rabu senja sore ini.
‘Kita pulang sekarang ya... Gua anter lo ke rumah sakit... Orang-orang disana pasti bingung kalau sampai sore gini lo masih belum ada di kamar...’ –gumam Tiger pelan sembari membelai rambut Princess lembut
‘Yes…’ –lirih Princess mengganggukan kepalanya
Tiger tersenyum. Ia kemudian melepaskan pelukannya dan segera menggendong tubuh Princess. Princess mengangkat satu alisnya.
‘Kenapa? Lo nggak mau gua gendong?’
‘Ng.. Nggak.. Lo boleh gendong gue kok.. Lagian, kaki gue juga masih sedikit sakit…’
‘Oh… /Tiger menghela nafasnya lega/ By the way, lo tadi bisa jalan? Lo berlari kearah gue.... Gimana bisa? Kaki lo bukannya…’ –ucap Tiger yg menghentikan perkataannya
‘Gue rasa… semua ini, yg terjadi di dalam diri gue sekarang, semuanya berkat Kalung Keberuntungan dari lo Tiger…’ –lirih Princess dengan menyunggingkan seutas senyum lemah
Tiger tak mengerti maksud Princess. Ia kemudian bergegas melanjutkan langkahnya untuk membawa Princess menuju mobilnya. Selama Princess berada di gendongan Tiger, Ia selalu menenggelamkan wajahnya ke leher Tiger. Tiger tak merasa keberatan. Namun sebaliknya, Ia tak henti-hentinya tersenyum dan tersenyum, melihat gadis yg Ia cintai masih hidup dan berada di sisinya.
----------Satu Minggu Kemudian----------
‘Buongiorno, signorina Princess..’ –ucap Farell tiba-tiba masuk
‘Siang juga.’ –jawab Princess datar
‘Bagaimana keadaan kamu? Kaki kamu masih terasa nyeri atau apa?’ –ujar Farrell sembari mengkontrol Princess seperti biasanya
‘I’m doing fine Farrell Philip Julian….’
‘Hei? Bagaimana kamu bisa tahu nama lengkap saya?’ –tanya Farrell bingung
‘Tuh… Keliatan di catatan analisa perkembangan kesehatan gue..’ –jawab Princess santai
‘Kondisi kamu semakin hari semakin membaik. Kamu sudah bisa pulang hari ini. Benar-benar suatu keajaiban. By the way, Ibu Vivian kemana? Tumben kamu sendirian?’
‘Mama? Lagi ke bawah sebentar, urus administrasi gue.. Eh bentar, tadi lo bilang hari ini gue boleh pulang? Serius gue bisa pulang sekarang? Yes!!!’ –ujar Princess senang
‘Princess kamu-- Oh, ada Dokter Farrell… Siang Dok...’ –ucap Vivian kikuk yg baru saja tiba
‘Mam, aku boleh pulang hari ini!!’ –ujar Princess gembira
‘Oh, begitu kah?’ –tanya Vivian menatap Farrell
‘Tentu saja, Bu. Progress kondisi Princess semakin hari semakin membaik. Saraf pergelangan kaki yg membuat Princess mengalami Temporarily Paralyzed itu sejak kemarin telah memberikan perkembangan yg luar biasa. Like a miracle. Princess bisa diperkenankan untuk pulang hari ini.’ –jelas Farrell
‘Well to the well well well… Finally!!!! Home!!! Gue pulaaaaaaaaannggg!!!Akhirnya gue bisa balik lagi jalanin semua rutinitas gue yg sempet stop karena kejadian mengerikan itu! Gue bisa kumpul lagi bareng The Pinkers, gue bisa shopping bareng mereka lagi, gue bisa balik ke Screen Sun – kampus tercinta gue, dan… Tiger…. Gue bisa ketemu dia lagi….. Oh my to the God…… I miss you Tiger… I miss you My Tiger Man…’ –batin Princess bahagia
----------########----------
Summer freeze. Suatu pagi yg disertai dengan hawa mendung dan sedikit berangin ini tak membuat Princess ingin menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan di rumah saja. Hari ini adalah hari baru. Princess kembali melanutkan aktivitas pertamanya di kampus. Walaupun cuaca terlihat sangat pucat pagi ini, namun Princess merasakan hal sebaliknya. Ia tak henti-hentinya bercermin dan memastikan penampilannya harus sempurna layaknya seorang Princess, sampai akhirnya suara klakson mobil menyadarkanya….
Princess bergegas berlari cepat menuruni anak tangga dan menemui Ibunya.
‘Mam aku berangkat ya…’ –ucap Princess sembari mengecup hangat pipi kanan Vivian
‘Rencana besok lusa jangan sampai lupa sayang….’ –ujar Vivian mengingatkan
‘Iya mam…’ –jawab Princess cepat dan bergegas menuju kearah pintu
Terlihat disana, sesosok pria dengan mantel hitam khasnya, sarung tangan hitam yg tak pernah luput dari pergelangan tangan kanannya, sedang berdiri menatap padang ilalang yg tumbuh di sekitar komplek kediaman Princess dengan gaya khas satu tangan yg Ia masukkan ke dalam saku kirinya.
Princess mendadak menghentikan langkahnya. Jantungnya masih saja berdegup cepat jika melihat Tiger. Perlahan Ia mulai menghampiri Tiger yg masih sibuk melihat pemandangan sekitar.
‘Tiger…….’ –lirih Princess pelan
‘Princess……’ –ujar Tiger yg berbalik ke arah sumber suara
‘Hmm, udah lama nunggu gue?’
‘Oh, nggak kok.. So, kita berangkat sekarang?’ –tanya Tiger kikuk sambil merapihkan poni depan Princess yg sedikit tertiup angin
‘Hmm.. I..iya.. ayo..’ –jawab Princess lembut
Walaupun semua orang sudah tahu bahwa sejak kejadian penculikan itu Tiger dan Princess sudah kembali bersama lagi, dan Tiger - Princess sendiri sudah saling mengetahui isi hati dan perasaan mereka satu sama lain, tapi mereka masih saja kerap kikuk dan malu-malu setiap kali menunjukan kasih sayang mereka.
‘Oke, kita udah sampai..’ –ucap Tiger sambil melipirkan kendaraannya
‘Eh iya, nggak terasa ya..’ –jawab Princess malu-malu
‘Ya udah gue turun ya---‘ –ujar Princess cepat
‘Princess tunggu…’ –ucap Tiger cepat yg menahan tangan Princess
‘Huh?’
Dengan cepat Tiger menarik tubuh Princess ke dekapannya. Princess terlihat bingung.
‘Tiger.. ada apa?’
‘5 menit Princess.. Biarin gua untuk peluk lo..’
Princess menghela nafasnya. Ia merasa senang dengan perlakuan Tiger yg semakin hari semakin menunjukan kasih sayang kepada dirinya.
‘Gua sayang sama lo Princess… Lo harus tahu itu… Gua akan lakukan apapun, apapun untuk ngebahagiain lo Princess… Lo tau itu kan?’ –ucap Tiger yg kemudian memandang Princess lekat
‘Iya… Gue juga sayang sama lo Tiger…’ –ujar Princess lembut
‘Yaudah, sana cepet masuk, nanti keburu telat…’ –ucap Tiger sembari membelai pelipis Princess lembut
‘Iya Pace Tigerrrrrrr……..’ –jawab Princess gemas sambil mencubit kedua pipi Tiger
‘Oh iya, jangan lupa kasih tau Levin, Alexa, dan Pace mengenai besok lusa ya…’ –ucap Princess mengingatkan
‘Iyaaaa…. My Pwwincess…’ –ujar Tiger dengan suara sok di imut-imutkan
‘Ish apaan sih, nggak jelas deh lo..’ –balas Princess sambil tertawa
‘Yaudah, bye Tiger…’ –ucap Princess sambil mendaratkan kecupan di pipi kanan Tiger yg kemudian berlari cepat menuju kelas
Tiger tersenyum kecil melihat tingkah Princess. Setelah memastikan Princess sudah aman masuk ke daerah lingkup Screen Sun, Ia kemudian segera melajukan mobilnya menuju Cyber University.
----------########----------
‘Morning Girls!!!!’
‘Upsie upsie Princess!!! Akhirnya lo masuk kuliah lagi…. Aaaaa.. Gue kangen sama lo…’ –teriak Vio yg segera menarik Princess ke pelukannya
‘Vio bener banget yesss… akhirnya The Pinkers komplit lagi sekarang. Hore!!!’ –tambah Jessica
‘Princess… Gila gue kangen banget sama lo buset…. Aaaa gue kangen ‘HUHA’ hin elooo….’ –canda Naomi yg kemudian ikut memeluk Princess
‘Gue juga kangen banget sama kalian girls…. Oh iya, by the way Sabtu lusa ini nyokap gue mau adain barbeque kecil-kecilan gitu, buat ngerayain kesembuhan gue… Kalian bisa dateng kan? Acaranya di Villa nyokap gue yg ada di Puncak..’
‘Barbeque? Makan-makan dong yeeesss??? Gue ikut!!!’
‘Upsie upsie? Puncak? Gue mau banget Princess… Gue ikut jugaa…’
‘Gue? Ya keleus pake ditanya lagi… Ya gue ikut lah!!’ –ucap Naomi semangat
‘Bagus!! Kalo gitu gue tunggu kalian hari Sabtu di Puncak! Dan usahaain untuk bawa pakaian ganti, karena kita akan nginep sehari disana---‘
‘What? Nginep di Puncak? My Pinky Swear ikut? Gue ikut juga!!’ –teriak Bams yg tiba-tiba muncul ditengah-tengah mereka
‘Oh my to the God Buambaaaannng…. Lo nguping?! Rese ih!!!’ –ucap Naomi yg kemudian memukul tubuh Bams
‘Nom-Nom stop… Oke, gue izinin Bambang senior kita ini buat ikut ke acara gue. Ya… itung-itung buat nemenin lo disana, biar ada temen ngobrol Nom..’ –ujar Princess santai
‘What?! Princess tapi kan…’
‘Serius gue boleh ikutan? Aduh thank you Princess!!! Lo emang junior paling pengertian sama gue…’ –ujar Bams yg mulai bertingkah aneh di depan Princess
‘I…iya Bams sama-sama dah yee... Hadeehh.. oh my to the God.. Vio, Jessica. Kita ca to the but. Biarin Bams sama Naomi berduaan disini. Pusing gue..’ –ucap Princess geleng-geleng kepala
-----Agatha Rey Ville Estate-----
Suasana dingin kota Puncak malam ini terasa cukup menusuk. Tapi hal itu tak menurunkan semangat Princess. Bersyukurlah karena langit tetap kokoh serta tenang yg ditemani dengan beberapa gemerlap bintang dan satu buah cahaya rembulan yg membuat malam itu terasa lebih indah.
Princess terlihat bahagia, melihat sahabat dan orang-orang terdekatnya bisa hadir malam ini. Terlihat disana perwakilan anak-anak Screen Sun yg tak lain adalah sahabat serta teman Princess, seperti : The Pinkers, Prince Charming, Devil Brothers dan juga The Cendols. Tak luput juga hadir beberapa anak Cyber. Ada Levin, Alexa, Pace, dan……. tentu saja, Tiger…. Mereka semua sedang asik bersenda gurau di depan api unggun yg sengaja dibuat untuk sedikit memberi kehangatan di malam yg cukup dingin ini.
‘Guys… Sebelumnya gue mau ngucapin thanks banget buat kalian semua yg udah berkenan hadir di acara syukuran kecil-kecilan atas kesembuhan gue ini.. Gue bersyukur banget bisa kembali berjalan normal seperti sekarang…’ –ucap Princess ditengah-tengah keramaian
‘Sama-sama Princess… Kita semua juga seneng lo bisa kembali pulih.. Kita semua sayang sama lo Princess..’ –jawab Alexa
‘Iyo Mbak Ngeces, kita semua seneng buanget karo kesembuhan Mbak Ngeces.. Mbak Ngeces lain kali hati-hati ya kalo bawa mobil, mendingan sekarang Mbak Ngeces nggak usah bawa mobil sendiri lagi toh? Kan udah ada Mas Macan….’ –ceplos Sri
‘Cieeeeeeeeeeee……………………. Mas Macan cieeeeeeeeeeeeee……………’ –ejek yg lain kepada Tiger & Princess
‘Akamsoooo!!!’ –teriak Princess yg kesal namun senang juga
‘Ya sudah, sekarang kalian bisa mulai barbeque- nya ya, semuanya sudah siap dihalaman sebelah. Ayo, yg cowok-cowok!! Kalian bisa mulai bakar steaknya sekarang..’ –ucap Vivian yg tiba-tiba muncul
‘I…yaa… Tan…te….’ –ucap seluruhnya serempak
Semuanya bergegas menuju kearah halaman yg ditunjukan Vivian. Kali ini yg bertugas untuk membuat barbeque adalah Devil Brothers beserta Levin. Prince Charming terlihat sedang menunjukan musikalitasnya untuk menghibur yg lain selagi menunggu makanan siap. The Pinkers, The Cendols dan Alexa terlihat sedang membantu Vivian menyiapkan hidangan lain. Berbeda dengan Tiger dan Princess, mereka lebih memilih menyendiri dan pergi menuju bukit yg berada disisi lain villa.
‘Mereka semua terlihat bahagia ya… Gue seneng banget liatnya…’ –ujar Princess yg lalu duduk di bawah rerumputan
‘Gue juga seneng banget… Jarang-jarang kan Screen Sun sama Cyber akur kaya gini? He he he…’ –ujar Tiger terkekeh yg kemudian ikut duduk di samping Princess yg kemudian merangkulnya
‘Tiger….. ’ –ujar Princess pelan
‘Hmm….’
‘Gue seneng banget lo ada disini……’ –gumamnya sambil memeluk erat Tiger
‘Emang udah kewajiban gue untuk berada disini Princess.. disisi lo….’ –jawab Tiger lembut namun tak membalas tatapan Princess
‘Tiger……’
‘Hmm………’
‘Kalung Keberuntungan ini…. Kenapa lo bisa berpikir dan memutuskan buat kasih ini buat gue?’
‘Hmm… Mungkin karena saat itu, disaat lo kecewa dengan keadaan lo kemarin.. lalu lo juga nggak mau buat gua untuk berada disisi lo…. Jadi, gue memutuskan untuk kasih lo kalung ini… Gue berpikir, semoga dengan ketidakberadaannya gua disisi lo.. kalung ini bisa selalu jaga lo Princess… bisa selalu melindungi lo dari hal apa pun… menjadi keberuntungan buat lo… menjadi pengganti gua yg bisa selalu jaga, dan melindungi lo Princess…..’ –jelas Tiger yg kini menatap Princess lekat
Bulir perak itu kembali menetes. Princess semakin hari semakin bersyukur bisa mencintai dan dicintai oleh sesorang seperti Tiger Antonio. Dibalik sifatnya yg suka marah-marah dan mengedepankan gengsi dan harga diri, sebenarnya Tiger adalah pria yg baik, tulus, dan penyayang. Princess tak kuasa membendung emosinya lagi. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Ia dulu lebih memilih mempertahankan harga dirinya dibandingkan mengakui perasaannya yg sebenarnya? Tapi semua itu sudah berlalu… Kini, semuanya sudah berubah menjadi, gue+ lo = kita.
‘Udah ah… kok jadi nangis gini… Princess-nya Tiger nggak boleh nangis, cemen….’ –ucap Tiger yg berusaha mengalihkan pembicaraan
‘Bodo… Emang salah kalo Princess nangis?’ –isak Princess yg kemudian menenggelamkan wajahnya ke dada Tiger
Tiger tersenyum. Ia kemudian membalas pelukan erat Princess dan membelai rambutnya lembut. Rasanya sangat nyaman…
Princess kemudian menyeka kedua air matanya. Tanpa sengaja, tiba-tiba Ia menangkap sebersit cahaya bintang jatuh dari atas langit.
‘Tiger!!! Bangun cepetaaaaannn!!! Ituu…ituuu…!!!!’
‘Apaan sih Princess? Itu? Itu apa?’
‘Ishhh Tigeeeeerrrr….. Ada bintang jatuh!!! Disanaaa….’ –teriak Princess berlari menuju kea rah bintang jatuh tersebut berada
‘Oh iya!! Make a wish!! Make a wish Princesssss…!!!!.’ –teriak Tiger yg langsung memejamkan kedua matanya
‘Yup!! Make a wish!!!!’
Princess sangat histeris saat melihat bintang jatuh tersebut. Ia kemudian tersadar, Ia terlihat bingung.
‘Aduh, baju sama celana gue? Aaahhhh gue nggak bisa make a wish!!!’ –teriak Princess memaki dirinya sendiri
Princess beralih kearah Tiger. Tiger sedang memejamkan kedua matanya sambil menadahkan wajahnya keatas langit. Princess, dengan cepat Ia berlari kembali ke arah Tiger dan memeluknya dari belakang, diikuti dengan kedua tangannya yg Ia masukan ke dalam saku jaket Tiger, kemudian memejamkan matanya.
Tiger tersadar. Ia bingung melihat tingkah Princess yg aneh. Namun dengan tingkah aneh Princess itu, Tiger bisa menatap wajah lugu Princess yg terpejam dipelukannya, yg sedang membuat suatu harapan di dalam hatinya. Tiger tersenyum sampai akhirnya Princess membuka matanya.
‘Hi…..’ –ujar Tiger
‘Hi…. Hmmm…..’ –balas Princess tersipu malu
‘Udah make a wish nya?’
‘Hu uh…’
‘Terus, kok sambil peluk gua gini?’
‘Gue nggak bisa make a wish tanpa memasukan kedua tangan gue ini ke dalam saku baju. Nah, berhubung hari ini gue pake baju yg nggak ada saku-nya, so…. gue numpang pake saku jaket lo deh Tiger… He he he’ –jelas Princess cengengesan
‘What was your wish?’ –tanya Tiger yg masih pada posisi dipeluk Princess
Princess menghela nafasnya berat, dan kemudian berkata :
‘So many times I thought I would never find someone who love me the way I needed to be loved. Then, you came into my life and show me what true love really is… I am so blessed to have you in my life Tiger… Please don’t ever let me go again…. I love you Tiger…’ –ucap Princess sambil menatap amta Tiger lekat dan mengeratkan pelukannya
Tiger terenyuh. Ia kemudian melepaskan pelukan Princess dan menariknya kehadapannya. Tiger membelai kening Princess lembut, lalu berkata :
‘Ever since you came into my life.. I’m a different person. You are every reason… every hope… and every dream I’ve ever had. I haven’t got the chance to think of you today, because I’m not yet done thinking of you since yesterday… I feel so loved… Because of you… Because of you My Princess… I love you….’
‘I love you too Tiger……….. I love you too….’ –isak Princess pelan yg kemudian memeluk erat tiger
Akhirnya... Tepat dibawah hamparan langit yg bertabur penuh dengan gemerlap cahaya bintang, kita tak akan mendengar lagi cerita tentang dua pemimpin yg tak merengkuh cinta akibat bersikukuh mempertahankan harga diri dan menjunjung tinggi pencitraan mereka di depan semua orang. Namun sekarang, yg ada hanyalah kisah dua anak manusia… yg melebur menjadi satu, disatukan karena cinta.. Cinta yg abadi.. Tiger dan Princess…. Untuk selamanya…
-----The End-----