"Love Never Fails"- Fero Walandouw
"Trying to be the best even though I'm definitely not perfect."- Agatha Pricilla

Selasa, 03 Juni 2014

Because of You - Part 7

Halooooooooooooooooohhhh !!!!

Welcome to the newest chapter of my story...

Sorry for take it too long, but don't worry... i have a good news..

This one is gonna be the looooongeeesssttt chapter of mine yeaahhh!! *hvft*

Lumayan pegel juga loh ngetiknya... -,,-



Oke langsung aja yaaa~~~

Kritik dan saran jangan lupa mention atau kasih tau aku ya guys!!!



Enjooooooooooooooy !!!!





@aurorarrs





'Kondisi Melati sudah kembali membaik, anda bisa membawanya pulang hari ini.' -ujar salah satu Dokter

'Alhamdulillah.. Baik Dok, terimakasih atas bantuannya. Saya akan segera membawa Melati pulang.' -ucap Naomi lega


'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear, kewajiban gue akan Melati udah beres. Gue bisa langsung bawa dia pulang sekarang. Lalu.... gue bisa fokus ke drama percintaan Tiger - Princess yg nggak kelar-kelar!! Hvft..' -batin Naomi seraya Ia menuju ke kamar Melati



-----Kamar Melati-----



'Hi Melati sayang..' -sapa Naomi sembari tersenyum

'Hi Kak Naomi. Kakak kemana aja? Aku fikir kakak udah ninggalin aku sendiri disini..'

'Nggak kok, Kakak tadi habis ketemu Dokter, dan beliau bilang kamu sudah bisa pulang hari ini!'

'Ha? Aku pulang sekarang Kak? Asyiiikk... Aku udah kangen banget sama Ibu...'

'Iya kita pulang sekarang, ayo kamu siap-siap ya, Kakak mau urus administrasinya dulu..'

'Siap Kak!' -jawab Melati cepat


Setelah Naomi selesai mengurus administrasi Rumah Sakit Melati, Ia bergegas membawa Melati pulang ke rumahnya.


'Berhenti disini aja Kak.' -ucap Melati menunjuk sebuah gang kecil disisi jalan

'Disini? Memang rumah kamu dimana Mel?'

'Disana Kak, masuk sedikit ke dalam gang itu.'

'Begitu? Baiklah..' -ujar Naomi seraya Ia melipirkan kendaraannya

'Melati, sebelumnya Kakak minta maaf ya, Kakak nggak bisa temenin kamu sampai ke rumah, karena sekarang Kakak udah telat banget untuk sampai ke kampus. Nggak apa-apa kan?'

'Oh.. Yaudah nggak apa-apa Kak. Kakak ke kampus aja, aku bisa sendiri kok. Lagian kaki aku udah nggak sakit lagi..' -jawab Melati

'Makasih ya sayang.. Oh iya, ini ada sedikit uang untuk kamu--'

'Nggak usah Kak, nggak usah. Kakak nggak usah repot-repot. Kakak kan udah bertanggung jawab sama aku, jadi nggak perlu lagi---'

'Nggak Mel, udah terima aja ya? ini untuk kamu dan Ibu. Salam untuk beliau ya..'

'Kak Naomi... Terimakasih banyak ya Kak..' -ujar Melati seraya memeluk Naomi

'Sama-sama sayang.. Yasudah, Kakak pergi dulu ya..'

'Iya.. Hati-hati ya Kak Naomi..' -balas Melati yg kemudian keluar dari mobil Naomi


Naomi masih menyiratkan seutas senyum kepada Melati, hingga sesaat kemudian Ia segera melajukan mobilnya menuju Screen Sun University.


'Kali ini, The Pinkers yg lain harus tahu tentang kondisi Princess..' -batin Naomi



----------##########----------


'Pace.. Ko sebenarnya mo kemana toh? Kitorang su 3 jam berdiri, putar sana putar sini, sonde makan, sonde minum pun. Saya pung cacing menggila ini Pace..' -keluh Pace

'Gua sendiri pun nggak tau kita mau ngapain disini. Gua cuma mau kosongin pikiran gua.. penolakan Princess kemarin.. itu adalah hal paling menyakitkan dalam fase hidup seorang Tiger Antonio. Lo seharusnya tau itu..' -balas Tiger dengan nada suaranya yg lesu


'Pace.. Ko sehat kan toh? Tumben betul ko cakap begini eee…' -tanya Pace bingung


Sejak kejadian kemarin, Tiger sangat terpukul. Segala penolakan Princess yg sebenarnya sudah sering Ia terima, rasanya sudah cukup membuat Tiger 'kebal' dengan itu semua, namun untuk kali kemarin sangatlah berbeda. Dengan menerima penolakan Princess akan keberadaan dirinya, serta ditambah dengan kondisi Princess yg lumpuh, membuat hati Tiger semakin terluka dan hancur.


'Pace, lihat, diujung sana ada Bazzar Pace. Ayo kitorang kesana, siapa tahu ada yg jual makanan toh? Saya b perut sudah berbunyi ini..' -ucap Pace sambil mendorong tubuh Tiger

'Terserah. Gua ikut lo aja.' -balas Tiger sekenanya


Bazzar pagi hari ini sangatlah ramai, berbagai macam pedagang pakaian, sepatu, dan accessories ada disana. Pace sibuk mencari sosok penjual makanan agar Ia bisa memberi makan cacing-cacing yg ada di perutnya. Sedangkan Tiger, tiba-tiba pandangannya terfokus kepada salah satu penjual accessories yg berada di ujung jalan.


'Pace, itu ada penjual mie a--- Eh Pace, ko liat apa toh?' -tanya Pace bingung


Tiger melangkah gontai kearah penjual accessories tersebut, namun pandangannya tetap terfokus kepada satu item yg terdapat disana.


'Cari kalung, Mas?' -ucap penjual tersebut

'Oh, nggak Pak, saya cuma lihat-lihat aja.' -jawab Tiger cepat

'Dari tadi saya perhatiin, Mas lihat kalung ini terus? Mas mau beli?'

'Oh, tidak Pak, saya tadi kan cuma--'

'Pilihan Mas ini memang tepat. "Lucky Charm Necklace" , ini memang satu-satunya koleksi saya yg tersisa.'

'Lucky Charm??' -tanya Tiger penasaran

'Ya, Lucky Charm. Keberuntungan. Kalung Keberuntungan ini dipercaya dapat membawa suatu keberuntungan kepada wanita yg kelak akan memakainya. Keberuntungan dipercaya akan datang kepada wanita tersebut jika Ia mendapatkan kalung ini dari seorang pria yg merupakan cinta sejatinya' -jelasnya


Tiger terdiam. Tatapannya masih tertuju kepada Kalung Keberuntungan berbentuk Hati dengan warna Gold dan memiliki Kunci Kecil senada itu.


'Pace.. Ko beli saja toh, sepertinya kalung itu cocok dengan Mace Princess.. Siapa tahu dengan ko beri dia ini, kemarahan Mace akan sedikit mereda..' -bisik Pace


'Princess.. Lo pasti akan terlihat cantik banget jika pakai kalung ini.. Tapi, apa pantes.. apa pantes kalo gua kasih kalung itu ke lo? Apa lo akan dengan mudahnya terima pemberian gua? Lagi pula.. Gua belum tentu masa depan lo.. Gua belum tentu cinta sejati lo Princess...' -batin Tiger


'Mas? Kok jadi bengong? Hahaha.. Jangan diambil serius ucapan saya tadi ya, saya hanya bergurau saja.' –ujarnya lagi

'Oh, uh..? Nggak apa-apa kok Pak. Kalau begitu, kalung nya boleh tolong dibungkus ya Pak, saya beli.' -ucap Tiger cepat seraya mengambil uang dari dompetnya

'Ini uangnya Pak, sisanya Bapak ambil aja.' -tukas Tiger seraya mengambil kalung yg sudah dibungkus rapih oleh penjual tersebut dan bergegas berlalu





----------Keesokan harinya----------





Princess masih berada di rumah sakit. Dengan kondisinya yg masih lemah, Farrell belum mengizinkannya untuk pulang.





‘Well to the well well well.. Gue bosen disini.. Gue mau pulang.. Gue kangen Jojo.. Gue kangen eksis lagi di kampus.. dan.. Gue kangen The Pinkers.. Aaaaa….’ –getir Princess





Terdengar deru langkah kaki yg seakan berlarian di sekitar lorong Lantai 3. Princess tetap pada posisinya, Ia tak merasa mendengar apapun, hingga akhirnya…





‘Princess!! Lo disini yes?!! –ujar salah seorang wanita berubuh tambun

‘Upsie upsie Jessica, ya iya lah Princess ada disini. Lo kira dia kemana heh?‘ -jawab Vio

‘Ih Vio!! Lo berisik banget yess, nggak bisa banget diajak bercanda!’ –gerutu Jessica

‘Oh my.. Oh my to the God Jessica? Vio? Kalian kok bisa….’

‘PRINCESS!!!’ –teriak Jessica dan Vio bersamaan seraya mendekap Princess erat

‘Princess.. Gue kangen banget sama lo.. Lo kok nggak cerita ke kita tentang kondisi lo yg sekarang sih? Emang lo nggak anggep kita sahabat apa?’ –tanya Vio sedih

‘Bener banget yess.. Lo itu jahat pake banget nggak ngabarin ke kita..’ –timpal Jessica

‘Maafin gue girls karena nggak kabarin hal ini ke kalian.. Gue cuma takut kalo kalian nggak akan mau temenan sama gue lagi.. karena gue sekarang lumpuh.. Gue cacat..’ –jawab Princess sedih

‘Princess!! Jangan pernah lo ngomong hal kaya gitu lagi!!’ –ujar Naomi yg tiba-tiba masuk

‘Nom-Nom.. Elo..’

‘Yes Princess, Nom-Nom udah ceritain semuanya ke kita. Jadi sekarang, kita mohon lo untuk nggak bilang hal kaya gitu lagi yess..  Mau lo nggak bisa jalan, mau lo jadi jelek sekalipun, kita akan selalu disamping lo Princess..’ –ucap Jessica

‘Jessica bener, kita ini kan The Pinkers.. Kita semua sahabat lo Princess.. dan udah kewajiban seorang sahabat untuk selalu ada untuk sahabatnya yg lain di saat suka ataupun duka..’ –tambah Naomi

‘Dan udah kewajiban seorang sahabat juga untuk selalu terbuka dengan sahabatnya yg lain. So Princess, pokoknya mulai sekarang jangan lagi ada rahasia diantara kita ya..’ –timpal Vio

‘Girls… Gue nggak tau harus ngomong apa.. Yg jelas makasih banget… Makasih banget karena kalian udah selalu ada buat gue.. Maafin sikap gue ya kalau selama ini gue sering buat kalian marah, buat kalian jengkel.. Gue sadar, kalau sikap gue selama ini ke kalian udah parah banget.. Tapi, kalian tetep selalu disamping gue.. tetep setia bersahabat sama gue.. Makasih banget ya Jessica, Naomi, Vio..’ –isak Princess yg kemudian menarik ketiga sahabatnya ke dalam pelukannya





The Pinkers yg lain pun membalas pelukan Princess. Mereka semua terhanyut dengan suasana yg mengharu biru oleh apa yg baru saja Princess katakan. Dibalik musibah kecelakaan yg membuat Princess lumpuh, ada satu hal positif yg bisa mereka syukuri. Dengan kejadian ini, Princess bisa berubah..





‘Gue janji Princess.. gue akan jujur tentang hubungan gue dan Jengki yg sebenarnya.. Karena kita, kita sahabat.. Gue ngak mau nyembunyiin apapun lagi dari lo lagi Princess..’ –batin Naomi





‘Princess, kita harus--- Oh.. Ada tamu rupanya? Sorry saya hanya---' –ujar Farrell yg tiba-tiba masuk





The Pinkers segera memalingkan wajahnya menuju ke arah sumber suara, semuanya terlihat berdecak kagum saat melihat Farrell yg baru saja tiba.





'Oh my God...Itu siapa deh? Kok main asal nyelonong aja yess?' -ujar Jessica pelan seraya melepaskan pelukannya dari Princess

'Maaf, saya Farrell, Princess' Personal Doctor.' -balas Farrell

'Upsie upsie Princess... Pantesan lo betah disini, ternyata lo ditemenin dan dirawat sama Dokter ganteng kaya dia..' -celetuk Vio

'Vio!!' -gerutu Princess sembari mencubit keras lengannya

'Ini sahabat gue. Lo mau ngapain kesini? Perasaan jadwal kontrol gue masih nanti sore?' -tanya Princess kesal dengan kehadiran Farrell

'Oh tidak, saya kesini hanya ingin memberitahu kamu, kalau untuk sekarang hingga sore nanti saya ada seminar di RS lain. So, kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa minta ke suster. Ok?' -jelas Farrell

'Well to the well well well.. Jadi lo dateng ke kamar gue di pagi buta begini cuma mau ngomong hal ini? Asal lo tau, mau lo ada seminar seharian kek, seminggu kek, atau pun sebulan itu nggak ada hubungannya sama gue! Lo nggak usah sok-sok izin sama gue, emang gue siapa lo?!! I to the yuuhh!! Lagian disini ada temen-temen gue, ada nyokap gue. Jadi lo nggak usah sok khawatir!' –jawab Princess ketus

'Hmm.. Saya hanya ingin memberitahu kamu saja. Baiklah, saya pergi dulu. See you later..' -balas Farrell sembari menyunggingkan seutas senyum kearah The Pinkers yg lain dan kemudian berlalu





----------########----------





'Pace Bos.. Kitorang mo kemana toh? Sebentar berhenti? Sebentar b jalan lagi? Saya pung kaki pegal sekali  Pace..' -keluh Pace

'Lo bisa diem nggak? Rute kita sekarang adalah ke rumah sakit, untuk kasih 'ini' ke Princess. Gue yakin, Lucky Charm Necklace ini akan membawa keberuntungan buat dia. Karena gua, kasih kalung ini ke Princess dengan rasa cinta gua yg tulus dan sangat amat besar buat dia. Karena gua yakin, kalau gua, Tiger Antonio, adalah cinta sejati dari Annabelle Princess..' -jelas Tiger

'Heleeehh... Kalau kata orang-orang, Pace itu so sweet sekali.. Enaaakkk eee..' -jawab Pace

'Nah.. Tuh lo pinter.. Gua itu emang sweet, apalagi kalau untuk My Princess.. Pace, sekarang mending lo cari warung, terus beliin gua minuman----'





----------KRAK----------





Tanpa Tiger sadari, Ia telah menabrak seseorang yg berada tepat di depannya. Kotak Kalung Keberuntungan yg Ia genggam pun tak sengaja terjatuh.





'Kalung Princess.... Woy!!! Punya mata nggak lo?!!' -bentak Tiger sembari mengambil kembali kalung tersebut yg terjatuh

'Lo yg harusnya jalan pake--- Ho ho…. Tiger Antonio... Suatu kebetulan kita ketemu disini, eh?' -ujar pria tersebut

'Well.. well.. Nauval 'The Lions' Ngapain lo disini?! Dan satu hal, kalo jalan itu pake mata!!! bukan pake dengkul!!! Akibat ketololan lo itu, barang berharga gua jatoh!! Sekarang juga, gua perintahin lo untuk berlutut, dan minta maaf sama gua!!' -berang Tiger

'Wooo wooo Tiger.. Harusnya elo yg jalan pake mata!! Ini jalanan bukan punya nenek moyang lo!! Satu lagi, siapa lo main asal perintah-perintah gua, hah?!! Mending sekarang lo minggir, karena lo dan cecurut got setia lo ini, udah halangin jalan gua!!' -balas Nauval geram

‘Minggir? Gua nggak akan minggir sebelum lo berlutut di hadapan gua!!’

‘Gua? Berlutut di hadapan lo? Cuiihhhh!!!’

‘Lo nggak usah munafik.. Apa lo udah lupa dengan apa yg udah gua dan anak-anak Mckenzie dulu lakuin ke lo? Dengan mudahnya gua, Ketua Mckenzie, taklukin lo, The Lions.. Klub dance yg isinya hanya orang-orang bodoh dan nggak guna, kaya lo gini.. Loser.’ –ucap Tiger sinis

‘Tapi ya udahlah, gak penting juga buat gua abis-abisin energi untuk berdebat sama pecundang kaya lo. Pace, kita cabut.’ –ucap Tiger lagi sembari menabrak keras lengan Nauval





‘Gua tau dulu lo menang, dan saat itu, gua anggap itu sebagai keberuntungan lo.  Tapi ternyata, lo masih aja sombong. Well well Tiger Antonio.. Lo boleh ketawa sepuasnya sekarang. Lo boleh hina gua dan temen-temen gua. Tapi inget, lo akan nyesel dengan apa yg baru aja lo lakuin ke gua. Lo akan bayar semua penghinaan ini!!! Lo tunggu aja, Tiger Antonio..’ –batin Nauval yg kemudian bergegas berlalu







----------Taman Belakang RS Siloam----------





‘Upsie upsie Princess.. sekarang udah mau jam setengah 2 nih, kayanya kita harus buruan cabut deh, soalnya jam 2 nanti Pak Johntor mau adain kuis.’ –ucap Vio

‘Oh iya.. Vio bener banget yess.. Kuis di kelas Pak Johntor.. Sorry dorry Princess, kayanya kita harus beneran cabut sekarang deh, gimana dong?’ –tambah Jessica

‘Well to the well well well.. Yaudah nggak apa-apa, kalian pulang aja sekarang.. Gue nggak apa-apa kok..’ –jawab Princess lembut

‘Ok deh.. Btw, lo mau masih disini aja atau mau kita anter dulu ke kamar?’ –tanya Naomi

‘Gak usah, gue masih mau disini dulu aja..’ –ujar Princess

‘Ok deh, kita pulang dulu ya Princess.. Lo baik-baik ya disini, inget.. banyak istirahat yaa.. besok kita pasti jengukin lo lagi kok..’ –jelas Naomi lagi

‘Iya Nom-Nom..’ –balas Princess dengan menyunggingkan seutas senyum





Naomi menghela nafasnya. Seutas senyum kelegaan hadir di sudut rona wajahnya, kemudian Ia bersiap untuk bergegas kembali ke kampus.





‘Ayo Jess, Vio, kita cabs sekarang..’

‘Yess Nom-Nom.. Bye Princess...’ –ujar Jessica dan Vio bersamaan yg kemudian bergegas kembali ke kampus bersama Naomi





‘Hmm… Gue bersyukur banget punya mereka.. Thanks God.. karena telah mengirimkan sahabat terbaik seperti mereka buat aku..’ –batin Princess





‘Princess.. ini ada sesuatu untuk kamu..’ –ucap seorang suster yg tiba-tiba menghampirinya

‘Uh? Untuk saya suster?’ –tanya Princess bingung

‘Iya.. Ini..’ –suster tersebut mengulurkan sebuah kotak kecil

‘Makasih ya sus--- Loh? Itu suster pergi kemana?’ –ucap Princess bingung





-----Selain itu dari kejauhan-----





‘Makasih banyak ya suster, udah mau tolongin saya..’ –kata Tiger

‘Iya, sama-sama ya..’ –balas suster tersebut yg kemudian berlalu

‘Pace, gimana reaksi Princess? Dia seneng dengan pemberian gua kan?’ –tanya Tiger gugup

‘Mana saya tau Pace… tapi Mace Princess terlihat bingung ee…’ ‘-jawab Pace sembari mengintip Princess dengan teropong dari kejauhan





‘Well to well well well.. ini apaan sih?’ –gumam Princess seraya Ia membuka kotak tersebut

‘Oh my.. Oh my to the God………………’ –ujarnya yg dibarengi dengan mulutnya yg terbuka lebar





‘Pace… Pace… Gimana reaksi Princess? Gimana? Gua nggak sanggup liatnya.. gua takut….’ –ujar Tiger tak sabar

‘Mace Princess terlihat shock ee? Dia p mulut terbuka Pace, seperti sedang menganga..’ –jawab Pace

‘Mampus gua, mampus… Princess pasti bakal buang kalung pemberian gua itu.. Pace.. mending sekarang kita pulang.. Gua nggak sanggup untuk liat Princess buang barang pemberian dari gua lagi.. Ayo Pace, kita pulang sekarang… kita pulang!!’ –perintah Tiger sambil menyeret Pace

 ‘Pace, sebentar dulu toh.. saya belum selesai melihat ekspresi Mace Princess.. Ko bagaimana toh?’ –ucap Pace geleng-geleng kepala





‘Oh my to the God…. Ini… ini indah banget….. Siapa yg kasih ini ke gu----‘





Tiba-tiba, sepucuk surat kecil terjatuh dari kotak kecil tersebut.





Lucky Charm Necklace, only for you My Princess..



-T





‘Lucky Charm Necklace…. for me?’

‘And…. this ‘T’ ? Inisial ini.. apa ini dari Tiger….?’ –tebaknya lirih





Tanpa Ia sadari, bulir air mata bahagia menetes dari pelupuk matanya. Kepompong kecil yg menggantung di dasar hatinya serasa ingin buru-buru berubah menjadi Kupu-kupu nan cantik yg ingin segera terbang bebas di angkasa.



Princess mengedarkan pandangannya, berusaha keras mengayuh cepat kursi rodanya untuk mencari penyebab kupu-kupu di dalam hatinya yg meronta-ronta ingin segera keluar, namun tiba-tiba, sebuah tangan kasar mendekap mulut Princess dari belakang.





----------########----------





‘Pace.. ko kenapa jadi lembek begini toh? Harusnya tadi kitorang lihat dulu apa reaksi Mace Princess.. jadi kan usaha kita tadi ada hasilnya, entah itu sia-sia, atau berhasil Pace..’ –ujar Pace

‘Pace!!! Lo berani nyuruh-nyuruh gua hah?!! Lo mulai berani ama gua sekarang?!!!’ –berang Tiger sembari mengangkat kerah kemeja Pace





-----Kringgg...Kringgg-----



Dering smartphone Tiger.



‘Pace, ko pung hape bunyi toh.. Jadi, saya pung leher bisa ko lepas dulu toh? Hehehehe….’ –ucap Pace

‘HP sialan!!! Gak tau gua lagi mau makan orang apa?!!’ –ujar Tiger geram sembari mengangkat smartphonenya

‘Halo!! Siapa nih?’

‘Well.. well.. Tiger Antonio.. santai aja bro, rileks… Gak usah nyolot gitu..’ –ucap seorang pria dengan suara yg berat

‘Heh!! Lo siapa, hah?! Jaga bicara lo kalo lagi ngomong sama gu----’


‘TIGER…. TOLONGIN GUE… TOLONGIN GUE TIGER!!!!!!’ –teriak seorang wanita dari jalur telepon tersebut

‘Princess.. Ini elo? Princess?! Haloooo???!!!!’ –balas Tiger getir

‘TIGER TOLONG…. PLEASE TOLONG GUE TIGER…. GUE TAKUT DISI-- AAAARGGHH!!!!! Tiger.......... please……………’ –teriak Princess yg perlahan melemah



‘PRINCESS!!! APA YG TERJADI SAMA LO PRINCESS… PRINCESS JAWAB GUE!!!!! PRINCESS!!!!!!!!!!!!!!’









#Bersambung pada Part 8#





P.S : Berikut sedikit gambaran Lucky Charm Necklace pemberian Tiger.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar