"Love Never Fails"- Fero Walandouw
"Trying to be the best even though I'm definitely not perfect."- Agatha Pricilla

Jumat, 11 Juli 2014

Just A Shadow - Part 1

takdir seakan mempermainkan kita...
saat diriku dan dirimu dipertemukan dalam satu ikatan cinta...
apakah segala ego dan gengsi ini dapat terkalahkan olehnya?..

Princess menatap foto dirinya dan Tiger dalam , "kemarin... rasanya baru kemarin beribu bunga mekar dihati ini, tapi dengan sekejap lo berhasil ngebuat semua bunga itu kuncup lagi Tiger. berkali-kali lo nyakitin gue, tapi berkali-kali juga lo ngebuat gue jatuh cinta. kalau emang kita ga pernah ditakdirkan untuk bersatu, kenapa harus ada perasaan ini? kenapa harus ada kata kita?"
Rintik-rintik hujan turun, seakan ingin menangis bersama Princess.
Princess mengamati hujan itu dari jendela kamarnya.
"dulu lo bilang sama gue, kalau gue ga perlu takut sama ujan, karena lo akan selalu jadi payung buat gw."
"kemana diri lo yang dulu Tiger? diri lo yang sanggup ngebuat hati gue mendua? Tiger yang mampu ngelakuin apapun buat gue? lo yang sekarang bener-bener bukan Tiger yang gue kenal. Tiger yang sekarang adalah Tiger yang baru, Tiger yang hanya mengenalkan gue akan rasa sakit"
"kalau lo memang bukan buat gue, please. let me go"
***
Disisi lain, Tiger yang sedang mengendarai Fortuner B 16 FRO pun sedang mengamati hujan.
"gue melangkah terlalu jauh dari lo Princess, sulit buat gue untuk kembali, tapi lebih sulit lagi untuk gue ngelepas lo pergi. cinta tau kemana dia harus pulang. ya, gue sadari itu. tapi apakah lo emang tempat gue pulang? biarkan waktu yang menjawabnya Princess. kalau lo emang yang terakhir buat gue, percayalah, sejauh apapun gue pergi, pada akhirnya cuma lo tempat gue kembali, cuma lo tempat gue berlindung."
***
di ScreenSun University, Chelsea and The Company sedang menyiapkan koreo baru untuk melawan team Cyber University.
"William, gue ga mau tau. lo harus buat koreo sekeren mungkin untuk ScreenSun, Club Dance ScreenSun sukses ditangan lo dulu dan gue berharap hal itu bisa terulang lagi." lelaki yang berada didepan chelsea tak berbicara apapun , masih sibuk menikmati music yang didengarnya.
"my lovely, ituituu..." ucap Fita sambil menunjuk headset yang masih digunakan William.
Chelsea menghela nafas, kemudian menarik headset yang dikenakan William.
"William, kalau ada orang ngomong itu dengerin." bentak Chelsea
William mendekati Chelsea, kemudian mengamatinya dari atas sampai bawah.
"lo harus inget Chelsea, lo yang butuh bantuan gue. urus apa yang jadi urusan lo dan gue akan urus apa yang jadi urusan gue." ucap William tegas.
Sejenak terjadi adu tatap antara Chelsea dan William. Jiwa leader mereka sama-sama keluar.
"gue yang mimpin disini" ujar William sambil beranjak pergi dari ruang dance ScreenSun.
Chelsea hanya menghela nafas, "kenapa gue minta bantuan dia" batinnya menyesal.
William baru membuka pintu ruang dance ketika The Pinkers memasuki ruangan itu, alhasil tabrakan antara Princess dan William pun tak terhindarkan.
"sorry" ucap William dingin, kemudian ia pun pergi meninggalkan Princess yang masih terjatuh dilantai.
"WHAT? well to the well well well, siapa sih tuh orang? sok keren bgt" ujar Princess kesal.
"Jessica Fio, bantuin gue berdiri" printah Princess.
"Siap Princess!" jawab Jessica Fio kompak.
"hahahaha. chilli chilli pink, lo ngapain disini?" ujar Fita ketika melihat Princess , Jessica dan Fio.
"gue mau latihan dance! kenapa? masbuyu? masalah buat yu?" jawab Princess.
"tunggu...tunggu... lo boleh gunain ruangan ini buat lo dan ajudan lo itu latihan, lo juga boleh ikut ngewakilin ScreenSun dalam battle dance nanti" ucap Chelsea.
"yaiyalah, The Pinkers gitu"  potong Princess cepat , ia dan Jessica Fio pun tertawa.
"dengan satu syarat" lanjut Chelsea.
"WHAT?!?!" tawa Jessica Fio terhenti karena teriakan Princess.
"yaps, syaratnya gampang kok. lo dan temen-temen lo harus lulus seleksi dari William." jawab Chelsea puas.
"dan gue tau lo dan chilli chilli pink ini ga akan bisa lolos dari William, hahaha." batin Chelsea.
"William itu siapa yes?" tanya Jessica kepada Princess.
Princess hanya menggelengkan kepalanya, tanda bahwa ia juga tidak tahu.
"William itu cowok yang kalian temuin  tadi, baru aja. yang ditabrak Princess" jawab Fita 
"dia yang nabrak gue" ujar Princess cepat.
"good luck chilli chilli pink" ujar Chelsea sembari pergi meninggalkan ruangan itu, anggota Chelsea and The Company pun ikutan pergi mengikutinya.
Sekarang hanya Princess, Jessica dan Fio diruangan itu, sibuk bertatap-tatapan.
"aduh Princess, gimana nih nasib kita" ujar Fio memecah keheningan.
"yes bingits Princess, mana keliatannya william galak lagi" lanjut Jessica.
"Jess, lo tenang aja. segalak-galaknya William pasti lebih galak Princess hehehe" ucap Fio cengengesan.
"FIOOO!!" teriak Princess kesal.
***
Seperti biasa di Cyber University Tiger, Levin, Alexa dan Cyber Dance Crew masih sibuk berlatih.
"inget, kita ga boleh kalah dari ScreenSun" ucap Tiger untuk kesekian kalinya.
dalam hati Tiger terbesit sebuah keinginan kecil untuk kalah, "kalau gue kalah, apa lo akan jadi princess gue yang dulu? princess yang dateng ke gue untuk menghibur gue? atau lo akan jadi Princess yang baru? Princess yang tertawa diatas penderitaan gue?" Tiger terdiam. Perasaan rindu, benci dan gengsi berkecamuk, menenggelamkannya pada dunianya sendiri.
"pace levin, itu pace bos kenapa toh?" tanya Pace ketika melihat Tiger tenggelam dalam dancenya sendiri , levin pun hanya menggelengkan kepalanya.
Seketika Cyber Dance Crew berhenti latihan, mereka kompak melihat Tiger yang sibuk dengan gerakan dancenya sendiri.
"kenapa gue harus dilahirkan untuk punya gengsi setinggi ini Princess, kenapa gue ga bisa ngikutin kata hati gue untuk berlari kearah lo, memeluk lo tanpa pernah melepas lo lagi."
***
Di Parkiran Princess sedang sibuk mengamati ban mobilnya.
"mamiii , ternyata ban mobil Princess bisa kempes juga" rengek Princess pelan.
"dasar cewek, gitu aja ribet" ucap seseorang, Princess membalikan badan, siap untuk berceramah.
"elo..." akhirnya hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Princess , "lo ngapain disini?" 
"gue? mau pulang lah, jadi lo perlu bantuan gue atau engga?" tanya orang itu sambil menatap ban mobil Princess.
"lo bisa apa?" 
"lo punya ban serepnya ga? terus dongkrak?" orang itu mengerutkan jidatnya. 
"ada tuh dibelakang, tapi gue ga punya dongkrak"
"ambil gih di mobil gue" ucapnya sambil memberikan kunci mobil kepada Princess.
"well to the well well well, gue ga tau mobil lo yang mana." Princess menatap kunci mobil itu bingung.
"tuh disebelah mobil lo" ucap orang itu sembari menunjuk mobil yang berada disebelah kanan mobil Princess.
Princess tertawa kecil, kemudian membuka mobil orang itu, "William, dongkraknya dimana?" tanya Princess.
William, orang itu mengerutkan jidatnya lagi.
"dimana-mana yang namanya dongkrak itu adanya dibawah jok depan" ucapnya ketika melihat Princess sibuk mengobrak-abrik bagasi mobilnya.
Princess pun cengengesan, "hehehe. gitu ya? maaf gue kan ga tau."
Princess beranjak untuk mengambil dongkrak yang ada dibawah jok mobil William, sedangkan William hanya geleng-geleng melihat tingkah Princess.
"hm... William, gue mau nanya. ini yang namanya dongkrak? gimana caranya bisa buat ganti ban gue?" ucap Princess sambil menunjukan sebuah persegi panjang berwarna merah.
"eh cewek ribet, itu bukan dongkrak. udah deh lo duduk aja sana dimobil" ucap William tak sabar.
William pun beranjak untuk mengambil dongkrak, sedangkan Princess hanya berdiri diam.
William memulai perkerjaannya untuk menukar ban Princess dengan ban Serep, Princess pun duduk diam dimobil sambil memperhatikan William.
"nama gue Princess" ucap Princess memulai percakapan.
"gue udah tau" William masih fokus dengan ban mobil Princess 
"oh" Princess hanya mengganguk-angguk.
Keheningan kembali menyelimuti mereka, "well to the well well well, sumpah ini cowok kaku banget. ajak gue ngobrol kenapa sih" batin Princess keki.
Sudah tak tahan dengan situasi ini, Princess pun memilih untuk pergi dari tempat itu.
"wahh, ini cewek bener-bener, udah gue bantuin eh gue ditinggalin sendiri disini" ujar William kesal.
***
Di kantin, Princess langsung mencari sesuatu yang bisa ia makan.
Pandangannya pun menangkap sebuah roti coklat.
Princess mengambil Roti itu, bersamaan dengan seorang pria yang tampak tak asing lagi untuk Princess.
"Tiger...." lirih Princess.
Tatapan mereka bertemu, duaduanya terdiam. 
Princess melepaskan Roti itu.
 "bu, saya beli ini aja deh." ujar Princess cepat sambil menunjukan 2 botol air mineral. 
"6rb non" ucap ibu kantin.
tak ingin berlama-lama dikantin, Princess asal memberikan uang.
"ambil aja kembaliannya" ucap Princess sambil beranjak pergi dari kantin.
Ibu itu menatap uang yang diberikan Princess, "50rb" ucapnya pelan.
Tiger mengamati roti yang kini dipegangnya.
"bu, ini berapa?" tanya Tiger.
"8rb mas" jawab ibu kantin.
Tiger menyerahkan uang, "ambil aja kembaliannya" ucapnya , ia pun pergi dari kantin.
***
Princess menatap 2 air mineral yang dipegangnya, "well to the well well well, minum sampe 100 botol air mineral juga ga akan kenyang gue." ucap Princess nanar.
"yaudahlah, mau gimana lagi" ujar Princess pasrah.
"ini buat lo aja" ucap seseorang sambil memberikan roti kepada Princess.
Princess menatap roti itu, kemudian beralih ke orang yang memberi roti itu.
Princess terdiam, kemudian mengambil roti itu dari tangan Tiger.
"makasih" ucapnya, tanpa disangka Tiger, Princess meremukan roti itu, lalu membuangnya ke tongsampah.
"lo tau tiger, gue capek. gue capek akan semuanya."
"jadi please... berenti bersikap kaya gini ke gue, lo seakan ngasih gue harapan, ngasih 'kita' harapan untuk bersama. padahal lo tau, kalau kita hanyalah dua orang anak manusia yang mungkin masih saling mencintai tapi menomor satukan gengsi, menomor satukan ego kita masing-masing. just let me go, biarin gue pergi dari hidup lo" 
"lo bilang cinta hanya bisa dirasain pake hati, bukan logika. tapi liat diri lo sekarang Tiger, apa yang lo gunain? hati lo? atau logika lo? lo egois" entah apa yang merasuki Princess sehingga ia berani melupakan semua gengsinya untuk mengatakan kata-kata itu.
Princess membalikan badannya, berusaha agar Tiger tidak melihat air matanya yang mulai terjatuh.
Princess pun menghapus air matanya, kemudian beranjak pergi dari koridor itu. "Princess tunggu" ucap Tiger.
Langkah Princess terhenti, "kalau lo mau pergi dari hidup gue, silahkan. tapi izinin gue bilang ke lo, kalau lo adalah yang terindah dalam hidup gue."
Keadaan kembali hening, Princess terdiam begitu juga dengan Tiger.
Melihat Princess tak kunjung pergi Tiger berjalan pelan kearahnya, lalu memeluknya erat.
"kalau emang ini yang terakhir, gue bener-bener ga rela untuk melepas lo. tapi lo bukan milik gue dan mungkin ga akan pernah jadi milik gue. selama ini gue selalu dapetin apa yang gue mau Princess, kecuali lo" batin Tiger.
"jangan lepas pelukan ini Tiger, bilang kalau lo ga rela gue pergi. bilang kalau lo cinta gue" batin Princess.
Tiger melepas pelukannya, "lo boleh pergi sekarang" lirihnya pelan.
Princess masih terdiam, tak bergerak 1cm pun.
"iya, gue emang harus pergi." ucap Princess sok tegar.
Princess pun beranjak pergi, berusaha menahan dirinya untuk tidak menengok ke belakang.
"maafin gue Tiger..." batinnya.
***

By : yuandme(?) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar