***
“Princess … Tunggu gw, gw temenin
lo jalan sampai ke mobil lo …. Ini udah malem, bahaya lo jalan sendirian !!!”,
Tiger berteriak dari belakang, berusaha mengejar Princess yang sudah terlebih
dahulu berlalu. Princess berbalik ke arah datangnya suara tadi, dia melihat
Tiger semakin mempercepat langkahnya untuk mencapainya, namun Princess tak
kalah cepat, dengan setengah berlari untuk sesegera mungkin mencapai mulut
jalan. Konsentrasinya pecah karena sesekali berbalik ke belakang menoleh kearah
Tiger, ketika dia menoleh ke depan betapa terkejutnya tiba-tiba ada sebuah truk
dengan kecepatan tinggi meluncur ke arahnya. Sinar dari mobil itu menyilaukan
pandangannya, membuatnya tak tahu seberapa dekat tubuhnya dengan truk itu. Dia
bisa mendengar dari belakang Tiger berteriak,”Princess AWAS !!!”. Tiger berlari
berusaha meraih Princess, namun jarak yang membentang diantara mereka terlalu
jauh, yang mampu dia lakukan hanya berteriak putus asa… “Princess AWAS
Princess…!!!”
“Aku
tahu aku bukanlah umat-Mu yang taat, tapi disaat ini… di tengah
ketidakberdayaanku untuk melindunginya, kuserahkan semuanya ke tangan-Mu,
jikalau masih Kau berikan waktu, aku rela menukarnya dengan apa pun termasuk …
Apa pun itu …”,
Pinta Tiger ditengah keputusasaannya.
Hitungan inci… nyaris… Truk itu
menyerempet sedikit bagian tubuh Princess, tapi itupun cukup membuat Princess
limbung, kedua tangannya reflek menjadi tumpuan sebelum tubuhnya menghantam
aspal, sedang truk tadi segera meninggalkan lokasi. Kejadian itu begitu cepat
berlangsung di depan mata Tiger, namun tak ada waktu baginya untuk syok atau
terkejut, sekarang yang dia mau hanya memastikan kondisi Princess baik-baik
saja.
“lo gak pa pa Princess ? Mana
yang luka ? Bisa berdiri ?” Tanyanya panik.
“Gw bisa sendiri, gw gak mau
bergantung sama siapa pun lagi, karena gw tahu… pada akhirnya orang itu akan
pergi meninggalkan gw sendiri !!!” jeritnya sambil menepis tangan Tiger yang
terulur untuk membantunya berdiri.
Ketika mencoba bangkit berdiri,
baru disadarinya sepertinya kakinya terkilir ketika terjatuh tadi. Keringat
dingin mulai membasahi wajah cantiknya, dia berusaha melepas heels yang dipakai
untuk memudahkannya berdiri. Sebelum itu semua terjadi, tiba-tiba dirasakannya
tangan Tiger menarik tubuhnya berdiri, dan dalam hitungan detik, Tiger
menggendong Princess.
“Gw gak mau denger bantahan,
sekarang lo nurut ma gw, gw cuma mau pastiin lo sampe rumah dengan selamat itu
aja.”
Takdir
telah menjawab permohonannya, memberikannya waktu, malam ini hati nurani
menghianati ego dan harga dirinya, dia sadari dia sangat takut kehilangan gadis
yang berada di dekapannya saat ini …
Tiger menggendongnya seperti ini
mengingatkannya pada sosok Tiger yang pernah melakukan hal yang sama ketika
menolongnya keluar dari kebakaran di kafe waktu itu.
Kemana
perginya sosok itu ? Bisakah lo kembali menjadi orang yang sama ? Gw kangen
Tiger … Kangen … please pulang buat gw …
Princess menyandarkan kepalanya
di dada kiri Tiger, disana ditemukan kedamaian yang selama ini dia cari …
Kedamaian yang disadarinya tak kan pernah bisa digantikan oleh siapa pun.
Tiger
gw bisa denger sekarang jantung lo berdetak begitu cepat … apa ini karena gw
berada begitu dekat dengan lo ? Apa gw masih boleh berharap itu ? Egoiskah kalo
gw berpikir seperti itu padahal gw tahu dengan jelas lo udah bersama Naomi ?
***
Tiger memapah Princess duduk
dimobilnya. Dengan cekatan Tiger mengambil kotak P3K yang ada di jok belakang.
Dia tidak mempedulikan tubuhnya yang basah oleh keringat, melupakan rasa lelah
harus berjalan begitu jauh sambil mengendong Princess, hanya Princess yang dia
prioritaskan saat ini.
“Tahan bentar ya, mungkin bakal
sakit.” Kata Tiger lembut. Dia membantu membersihkan dan mengobati luka yang
ada pada kaki Princess. Princess bisa merasakan Tiger yang dihadapannya saat
ini begitu berhati-hati mengobati lukanya, mengingatkannya pada sosok yang
selama ini dicarinya …
Tiger
ini lo ? Lo udah balik buat gw ? Gw kangen Tiger, apa gw harus terluka dulu
baru lo datang buat gw ?
“Gak sakit ?” tanyanya keheranan
karena sedaritadi tidak mendegar suara rintihan dari Princess. Princess hanya
mengamati dengan seksama.
“Udah ?” tanyanya dingin
Tentu
aja sakit Tiger, tapi gw udah terbiasa dengan rasa sakit, sejak lo pergi dari
hidup gw, rasa sakit seakan menjadi sahabat gw…
Terlebih
apa yang udah lo lakuin ke gw beribu
kali lebih sakit dari ini …
Mungkin
gw udah mati rasa dengan apa yang namanya rasa sakit.
Tak ada jawaban yang keluar dari
bibir Tiger, Princess berpikir ini mungkin saatnya dia harus berlalu. Namun
belum genap seinchi dia beranjak dari tempatnya, kedua tangan Tiger langsung
menahan tubuhnya.
“Hari udah malem, lagian kaki lo
luka gitu mana mungkin bisa nyetir. Biar gw anterin lo balik.”
***
Sepanjang perjalanan keduanya
diam membisu … sesekali hanya terdengar bunyi klakson yang berasal dari mobil
di samping kanan kiri mereka.
Awan
gelap menyelimuti langit malam yang tak berbintang, cahaya bulan mengalah
pasrah, mempersilahkan kumpulan awan gelap yang sepertinya ingin meneteskan
tangisnya untuk sepasang anak manusia ini …
“Hujan …”seru mereka spontan,
memecahkan keheningan, keduanya pun bersamaan menoleh. Hanya ada rasa canggung,
tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana.
“Hujan gini bikin jalanan tambah
macet, mungkin butuh berjam-jam nyampe rumah, mending lo tidur aja, gw liat lo
capek banget.” kata Tiger berusaha sesantai mungkin.
“Tapi …”
“Udah lo gak usah bantah lagi.
Tar gw bangunin kalo udah sampe rumah.”kata Tiger sambil menatapnya lembut.
Segera setelah itu Tiger melepaskan jaketnya dan menyelimutkannya pada tubuh
Princess, ”Pake ini biar gak kedinginan, gw gak mau lo kenapa-napa.”
Princess tak kuasa menolak,
mulutnya tak tahu harus berkata apa, yang mampu dia lakukan saat ini hanyalah
memandang lurus menatap wajah Tiger.
Tiger
kalo kenyataan gak mengijinkan gw buat memiliki lo, please ijinin di mimpi ini
gw memiliki lo seutuhnya, tanpa perlu berbagi dengan siapa pun, lo dan gw, cuma
kita berdua …
“Good night, Tiger ..”kata
Princess sambil tersenyum.
“Good night, Princess.” Balas
Tiger dengan senyum yang tak kalah lebar dari Princess.
***
Butuh waktu hampir 3 jam buat
mencapai rumah Princess, dia sendiri lupa hari ini total berapa jam hidupnya
dihabiskan dijalanan, kakinya sepertinya mati rasa kelelahan. Tapi semua
pengorbanan itu setimpal ketika mendapati seseorang disebelahnya yang tertidur
dengan pulas. Tanpa disadari Princess, Tiger mengemudikan mobilnya dengan
sangat hati-hati agar tidak menganggu tidur makhluk disampingnya. Dan tanpa
disadari Princess pula, Tiger terjaga selama beberapa waktu untuk
memperhatikannya. Semua lelah dan penat hari ini serasa sirna ketika memandang
wajah Princess yang begitu lelap, hanya untuk Princessnya seorang sorot mata
itu mampu menunjukkan kelembutannya.
Masihkah
gw boleh minta lo buat mimpiin gw ? Kalo itu disebut egois, gw rela menjadi
manusia paling egois di dunia ini … Buat lo … My Princess… Cuma buat lo … Good
night, My Princess …
Dibenaknya terbersit satu
keputusan besar … Keputusan yang dia sendiri tak tahu akan berakibat apa, yang
dia tahu hanyalah memang seharusnya sedari awal merupakan keputusan yang harus
dia ambil.
Sekali
lagi lo bener Princess gw udah melangkah pergi begitu jauh sampe lo mungkin gak
ngenalin gw lagi, tapi gak peduli sejauh apa pun gw melangkah, pada akhirnya gw
akan kembali ke elo My Princess, karena tempet gw adalah dimana pun lo berada …
***
Preview Part 4
Mungkin jarak yang terbentang diantara kita bukan hitunga km, hitungan mil, jarak yang sesungguhnya diantara kita saat ini adalah gw berdiri tepat dihadapan lo, tapi lo gak pernah menyadari betapa besar rasa cinta gw buat lo … Princess ….
By : @Piggy_chan87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar