"Love Never Fails"- Fero Walandouw
"Trying to be the best even though I'm definitely not perfect."- Agatha Pricilla

Minggu, 06 Juli 2014

The Sweetest Karma - Part 3

Ketika Karma menyapamu, mengajakmu bercanda dengan caranya … Bemain dengan maut, membuatmu tak berdaya, saat itu mungkin hanya kepada takdir kau dapat pasrahkan segalanya …
***
“Princess … Tunggu gw, gw temenin lo jalan sampai ke mobil lo …. Ini udah malem, bahaya lo jalan sendirian !!!”, Tiger berteriak dari belakang, berusaha mengejar Princess yang sudah terlebih dahulu berlalu. Princess berbalik ke arah datangnya suara tadi, dia melihat Tiger semakin mempercepat langkahnya untuk mencapainya, namun Princess tak kalah cepat, dengan setengah berlari untuk sesegera mungkin mencapai mulut jalan. Konsentrasinya pecah karena sesekali berbalik ke belakang menoleh kearah Tiger, ketika dia menoleh ke depan betapa terkejutnya tiba-tiba ada sebuah truk dengan kecepatan tinggi meluncur ke arahnya. Sinar dari mobil itu menyilaukan pandangannya, membuatnya tak tahu seberapa dekat tubuhnya dengan truk itu. Dia bisa mendengar dari belakang Tiger berteriak,”Princess AWAS !!!”. Tiger berlari berusaha meraih Princess, namun jarak yang membentang diantara mereka terlalu jauh, yang mampu dia lakukan hanya berteriak putus asa… “Princess AWAS Princess…!!!”
“Aku tahu aku bukanlah umat-Mu yang taat, tapi disaat ini… di tengah ketidakberdayaanku untuk melindunginya, kuserahkan semuanya ke tangan-Mu, jikalau masih Kau berikan waktu, aku rela menukarnya dengan apa pun termasuk … Apa pun itu …”, Pinta Tiger ditengah keputusasaannya.
Hitungan inci… nyaris… Truk itu menyerempet sedikit bagian tubuh Princess, tapi itupun cukup membuat Princess limbung, kedua tangannya reflek menjadi tumpuan sebelum tubuhnya menghantam aspal, sedang truk tadi segera meninggalkan lokasi. Kejadian itu begitu cepat berlangsung di depan mata Tiger, namun tak ada waktu baginya untuk syok atau terkejut, sekarang yang dia mau hanya memastikan kondisi Princess baik-baik saja.   
“lo gak pa pa Princess ? Mana yang luka ? Bisa berdiri ?” Tanyanya panik.
“Gw bisa sendiri, gw gak mau bergantung sama siapa pun lagi, karena gw tahu… pada akhirnya orang itu akan pergi meninggalkan gw sendiri !!!” jeritnya sambil menepis tangan Tiger yang terulur untuk membantunya berdiri.
Ketika mencoba bangkit berdiri, baru disadarinya sepertinya kakinya terkilir ketika terjatuh tadi. Keringat dingin mulai membasahi wajah cantiknya, dia berusaha melepas heels yang dipakai untuk memudahkannya berdiri. Sebelum itu semua terjadi, tiba-tiba dirasakannya tangan Tiger menarik tubuhnya berdiri, dan dalam hitungan detik, Tiger menggendong Princess.
“Gw gak mau denger bantahan, sekarang lo nurut ma gw, gw cuma mau pastiin lo sampe rumah dengan selamat itu aja.”
Takdir telah menjawab permohonannya, memberikannya waktu, malam ini hati nurani menghianati ego dan harga dirinya, dia sadari dia sangat takut kehilangan gadis yang berada di dekapannya saat ini …
Tiger menggendongnya seperti ini mengingatkannya pada sosok Tiger yang pernah melakukan hal yang sama ketika menolongnya keluar dari kebakaran di kafe waktu itu.
Kemana perginya sosok itu ? Bisakah lo kembali menjadi orang yang sama ? Gw kangen Tiger … Kangen … please pulang buat gw …
Princess menyandarkan kepalanya di dada kiri Tiger, disana ditemukan kedamaian yang selama ini dia cari … Kedamaian yang disadarinya tak kan pernah bisa digantikan oleh siapa pun.
Tiger gw bisa denger sekarang jantung lo berdetak begitu cepat … apa ini karena gw berada begitu dekat dengan lo ? Apa gw masih boleh berharap itu ? Egoiskah kalo gw berpikir seperti itu padahal gw tahu dengan jelas lo udah bersama Naomi ?
***
Tiger memapah Princess duduk dimobilnya. Dengan cekatan Tiger mengambil kotak P3K yang ada di jok belakang. Dia tidak mempedulikan tubuhnya yang basah oleh keringat, melupakan rasa lelah harus berjalan begitu jauh sambil mengendong Princess, hanya Princess yang dia prioritaskan saat ini. 
“Tahan bentar ya, mungkin bakal sakit.” Kata Tiger lembut. Dia membantu membersihkan dan mengobati luka yang ada pada kaki Princess. Princess bisa merasakan Tiger yang dihadapannya saat ini begitu berhati-hati mengobati lukanya, mengingatkannya pada sosok yang selama ini dicarinya …
Tiger ini lo ? Lo udah balik buat gw ? Gw kangen Tiger, apa gw harus terluka dulu baru lo datang buat gw ?
“Gak sakit ?” tanyanya keheranan karena sedaritadi tidak mendegar suara rintihan dari Princess. Princess hanya mengamati dengan seksama.
“Udah ?” tanyanya dingin
Tentu aja sakit Tiger, tapi gw udah terbiasa dengan rasa sakit, sejak lo pergi dari hidup gw, rasa sakit seakan menjadi sahabat gw…
Terlebih apa yang udah  lo lakuin ke gw beribu kali lebih sakit dari ini …
Mungkin gw udah mati rasa dengan apa yang namanya rasa sakit.
Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Tiger, Princess berpikir ini mungkin saatnya dia harus berlalu. Namun belum genap seinchi dia beranjak dari tempatnya, kedua tangan Tiger langsung menahan tubuhnya.
“Hari udah malem, lagian kaki lo luka gitu mana mungkin bisa nyetir. Biar gw anterin lo balik.”


***
Sepanjang perjalanan keduanya diam membisu … sesekali hanya terdengar bunyi klakson yang berasal dari mobil di samping kanan kiri mereka.
Awan gelap menyelimuti langit malam yang tak berbintang, cahaya bulan mengalah pasrah, mempersilahkan kumpulan awan gelap yang sepertinya ingin meneteskan tangisnya untuk sepasang anak manusia ini …
“Hujan …”seru mereka spontan, memecahkan keheningan, keduanya pun bersamaan menoleh. Hanya ada rasa canggung, tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana.
“Hujan gini bikin jalanan tambah macet, mungkin butuh berjam-jam nyampe rumah, mending lo tidur aja, gw liat lo capek banget.” kata Tiger berusaha sesantai mungkin.
“Tapi …”
“Udah lo gak usah bantah lagi. Tar gw bangunin kalo udah sampe rumah.”kata Tiger sambil menatapnya lembut. Segera setelah itu Tiger melepaskan jaketnya dan menyelimutkannya pada tubuh Princess, ”Pake ini biar gak kedinginan, gw gak mau lo kenapa-napa.”
Princess tak kuasa menolak, mulutnya tak tahu harus berkata apa, yang mampu dia lakukan saat ini hanyalah memandang lurus menatap wajah Tiger.
Tiger kalo kenyataan gak mengijinkan gw buat memiliki lo, please ijinin di mimpi ini gw memiliki lo seutuhnya, tanpa perlu berbagi dengan siapa pun, lo dan gw, cuma kita berdua …
“Good night, Tiger ..”kata Princess sambil tersenyum.
“Good night, Princess.” Balas Tiger dengan senyum yang tak kalah lebar dari Princess.
***
Butuh waktu hampir 3 jam buat mencapai rumah Princess, dia sendiri lupa hari ini total berapa jam hidupnya dihabiskan dijalanan, kakinya sepertinya mati rasa kelelahan. Tapi semua pengorbanan itu setimpal ketika mendapati seseorang disebelahnya yang tertidur dengan pulas. Tanpa disadari Princess, Tiger mengemudikan mobilnya dengan sangat hati-hati agar tidak menganggu tidur makhluk disampingnya. Dan tanpa disadari Princess pula, Tiger terjaga selama beberapa waktu untuk memperhatikannya. Semua lelah dan penat hari ini serasa sirna ketika memandang wajah Princess yang begitu lelap, hanya untuk Princessnya seorang sorot mata itu mampu menunjukkan kelembutannya.
Masihkah gw boleh minta lo buat mimpiin gw ? Kalo itu disebut egois, gw rela menjadi manusia paling egois di dunia ini … Buat lo … My Princess… Cuma buat lo … Good night, My Princess …
Dibenaknya terbersit satu keputusan besar … Keputusan yang dia sendiri tak tahu akan berakibat apa, yang dia tahu hanyalah memang seharusnya sedari awal merupakan keputusan yang harus dia ambil.
Sekali lagi lo bener Princess gw udah melangkah pergi begitu jauh sampe lo mungkin gak ngenalin gw lagi, tapi gak peduli sejauh apa pun gw melangkah, pada akhirnya gw akan kembali ke elo My Princess, karena tempet gw adalah dimana pun lo berada …
***

Preview Part 4
Mungkin jarak yang terbentang diantara kita bukan hitunga km,  hitungan mil, jarak yang sesungguhnya diantara kita saat ini adalah gw berdiri tepat dihadapan lo, tapi lo gak pernah menyadari betapa besar rasa cinta gw buat lo … Princess ….



By : @Piggy_chan87

Tidak ada komentar:

Posting Komentar