"Love Never Fails"- Fero Walandouw
"Trying to be the best even though I'm definitely not perfect."- Agatha Pricilla

Minggu, 18 Mei 2014

Because of You - Part 2

Holaaaa!!!
I'm baaaacckk.. Haha..
Perasaan baru tadi share yg pertama yah? Haha..
Pada kepo kelanjutannya gimana kan? He he he..

So, this is the next part of my Princess Tiger FF aku sebelumnya, Because of You..

Btw, maybe i'll update the next chapter next week, (kelamaan yaa?? '-') tapi bisa aja kemungkinan dipercepat, tergantung juga sih.. karna kesibukan aku yg pafat di hari-hari weekdays.. (Huhu..)

So, enjoy yaa!! Happy reading~

@aurorarrs


------Because of You------


'Tiger...............' -batin Princess namun berusaha tetap membulatkan pandangannya kearah Tiger, menandakan bahwa seakan Ia baik-baik saja melihat ini semua

'Princess!!' -teriak Naomi yg secepat kilat segera berlari kearahnya

'Princess! Lo kemana aja? Kenapa lo baru dateng? Lo sakit?' -ucap Naomi, memberanikan diri untuk tetap menegurnya seperti biasa. Namun perasaannya sedikit takut, takut kalau Princess akan marah besar kali ini

'Gu..gue.. Sorry, tadi gue ketiduran, jadinya gue telat dateng kesini. By the way, happy birthday Nom.. Ini kado buat lo.' -balas Princess dengan nada datar

'Em, thank you Princess..' -timpal Naomi sambil menyunggingkan senyum. Pandangannya kemudian melesat kearah Tiger, seakan memberi bahasa, menanyakan apa yg harus Ia lakukan selanjutnya

'Yaudah, ayo kita masuk Princess. Lo belum makan kan?' -tanya Naomi sambil menggiring Princess masuk


Princess mengangguk. Namun tak pernah melepas pandangannya dari Tiger.


'Ok Princess, gue tinggal sebentar ya. Gue mau ambilin makanan buat lo. Lo disini aja oke?' -tukas Naomi cepat lalu meninggalkan Princess


Princess menggangguk pelan, dan tiba-tiba..


'Hi, Princess. Care for some drink?' -ucap Tiger tiba-tiba sambil menawarinya segelas ice cola


Princess tersadar. Seketika membulatkan matanya (lagi) dan menatap Tiger.


'Well to the well well well.. Tiger.. Antonio.. So, it's Naomi, eh? Congrats.. Selamat ya atas hubungan lo sama Naomi. Gue turut SENENG liatnya.' -jawab Princess ketus sambil memberikan penekanan di akhir kata dan menerima tawaran minuman dari Tiger

'Yeah, itulah cinta.. siapa yg bisa tebak, eh? But over all, thanks buat ucapannya. Elo adalah orang pertama yg ucapin hal itu, Princess..' -balas Tiger dengan memberi penekanan yang sama dibarengi dengan senyum andalan 'Khas' miliknya itu


'Nah, see? Tiger.. He has moved on! See Princess? So please, stop! Berhenti sugesti hati lo untuk meledak. Berhenti sugesti perasaan lo untuk ngelakuin apa yg ingin dia lakuin sekarang. Please stop Princess..' -batin Princess

'Jadi.. elo sekarang bahagia? Sama Naomi? Well..' -tanya Princess tiba-tiba. Perlahan sesuatu terasa begitu berat

'Ah, ya. Gue bahagia. Gue sekarang bisa dapetin seseorang yg bisa terima segala kekurangan yg gue punya.. dan gue rasa.. Naomi lah orangnya.' -jawab Tiger cepat yg tak pernah melepas pandangannya juga dari Princess


Lidah Tiger terasa kelu. Setiap kata yg Ia lontarkan, setiap detik itu pula lah Tiger merasa ingin meninju dinding dengan keras. Karena memang, satu ruang kecil di sudut hatinya menolak semua itu.


Mendengar jawaban Tiger barusan, ingin rasanya Princess menuang ice cola yg ada ditangannya ke wajah Tiger, lalu menampar keras pipi kanannya dan meluapkan segala carut emosi yg bergejolak di dalam hatinya, yg memberontak, yg memaksanya ingin segera keluar.


'Oh... Bagus deh kalau gitu. Gue seneng dengernya.' -sahut Princess pelan yg kemudian terdiam mematung di hadapan Tiger

'Lo kenapa sih Princess? Hello? Sadar Princess, ini yg lo mau! Lo harus inget satu hal Princess, dia bohong sama lo.. Bohongin elo!! Twice!! So please berhenti tanya hal yg gak penting ke dia. Dan.. dan kenapa lo malah tetap disini? Kenapa elo nggak pergi nemuin yg lain? Kenapa lo malah masih disini? Kenapa langkah kaki lo selalu berat saat berhadapan dengan Tiger? Kenapa Princess? Kenapa?!!!' -erang batin Princess


Kali ini sesuatu itu tak dapat Ia bendung lagi. Penyangkalan yg Ia buat tak bisa mengalahkan isi hati Princess yg sesungguhnya. Matanya yg mendung, membrontak ingin segera mengeluarkan hujan. Tak sadar, bulir air mata perlahan jatuh.


Tiger terdiam.


'Air mata itu lagi.. Princess.. Please jangan tunjukin itu di depan gue. Air mata lo. Itu satu-satunya kelemahan gue Princess.. Please..' -batin Tiger


Princess yg tersadar bahwa hatinya telah berhasil mengalahkan ego yg selama ini Ia ciptakan, segera menghapus air matanya tersebut dan perlahan kembali bersuara :


'Lo menang Tiger. Lo menang. Untuk kali ini, dan selamanya akan begitu. Gue benci sama lo Tiger Antonio. GUE BENCI BANGET SAMA LO !!' -teriak Princess dibarengi dengan air matanya yg mengalir semakin deras


Suara gemuruh petir terdengar semakin keras, seakan membantu memperjelas segalanya yg ada di benak Princess.


Tiger terdiam dengan amarah Princess. Namun, hatinya berteriak senang! Kupu-kupu seakan menari riang di dalan perutnya setelah mengetahui apa yg selama ini hatinya bisikan, apa yg selama ini hatinya ucapkan, kalau itu memang benar! Bahwa satu hal, perasaan Princess masih tetap sama..


'Menang? Gue menang Princess?? Maksud lo apa? Gue gak ngerti..' -ucap Tiger memberanikan diri mengenggam tangan Princess

'Lepasin gue. Gue benci sama lo!!' -isak Princess dengan suara tercekat melepas genggaman Tiger, dan segera pergi meninggalkan pesta Naomi

'Lho.. Lho.. Mbak Ngeces kenapa toh? Mbak..? Mbak Ngeces? Mas Macan, Mbak Ngeces kenapa jadi marah-marah begitu toh? Kok dia jadi nangis juga? Ini ada apa toh?' -cerocos Sri yg sedari tadi memperhatikan mereka

'Upsie upsie Tiger.. Elo sih pake nembak Naomi, kan udah gue bilang kalau Princess itu belom move on dari lo! Aduh.. Terus Princess gimana sekarang..' -timpal Vio

'Lo bener banget yess.. Tiger!! Cepetan kejar Princess, elo gak denger itu suara petir? Bakalan hujan gede kayanya, gue ga mau terjadi apa-apa sama Princess yess!! Cepetan kejar!!!' -erang Jessica sambil mendorong-dorong tubuh Tiger


Tiger terdiam, berusaha tak memperdulikan ocehan dari The Pinkers, kemudian Ia bergegas pergi meninggalkan pesta Naomi.


'Pace Bos !!! Pace Bos Tiger !!! Ko mau kemana? Pace Bos? Pace??!!' -teriak Pace dari sudut ruangan mengejar Tiger


Gemuruh petir kini telah benar-benar menghadiahkan hujan. Hujan deras turun bersamaan dengan hujan badai di dalam hati Princess. Bersama perasaannya yg tak karuan, Princess segera melajukan mobil kesayangannya dengan cepat. Membawanya pergi jauh dari tempat itu. Dari Tiger.


'Pace.. Kunci mobil mana? Kunci Mobil Pace.. KUNCI MOBIL MANA??!!!' -bentak Tiger tak karuan sambil mengangkat kerah baju Pace

'I..ini Bos, ko sabar sedikt bisa toh..' -balas Pace singkat sambil mengulurkan satu gagang besi perak berukir


Tak memperdulikan butir air yg semakin membasahi jas mahal yg Ia kenakan, Tiger segera melajukan mobilnya menyusul Princess. Perasaannya tiba-tiba menjadi takut, Instingnya mengatakan kalau sekarang Ia akan kehilangan Princess untuk selama-lamanya.


'Princess.. Dengan reaksi lo tadi, gue yakin kalo lo masih sayang sama gue.. Kalo lo emang cinta sama gue Princess.. My Princess.. Elo kemana sekarang? Please jangan pergi jauh dari gue lagi.. Gue sayang sama lo..' -ujar Tiger setengah terisak dengan pandangannya yg tak pernah lepas dari sudut jalan, mencari keberadaan Princess


----Meanwhile on the road----


'Oh God... Gue benci sama elo Tiger!! Gue benci!! Terlebih.. Gue benci sama diri gue sendiri.. Benci sama hati dan perasaan gue!!! Lo stu to the pid, Princess!! Kenapa lo gak bisa move on dari dia? Seribu penyangkalan yg udah lo buat untuk yakinin diri lo untuk nggak suka lagi sama Tiger, untuk nggak lagi menoleh ke arah dia... Semua itu percuma!!! Semua itu cuma bikin lo semakin nggak mau kehilangan Tiger!! Lo bodoh Princess... Lo emang bodoh!!!' -erang Princess memaki dirinya sendiri


----Rumah Naomi----

'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear.. Kita sekarang harus gimana? Princess.. Gue takut bakal terjadi apa-apa sama dia, gue coba telepon tapi handphone-nya mati.. Apalagi sekarang hujan gede kaya gini, ditambah emosinya yg lagi ngga stabil.. Aduh Jessica.. Vio..' -kata Naomi getir

'Ha ha ha haiiiii!!! Lo masih peduli sama Princess Nom? Setelah apa yg tadi udah lo perbuat sama Tiger, lo masih care tentang Princess? Seharusnya lo itu ngaca yes!!! Gara-gara lo terima cinta si Tiger macan dari goa Cyber itu, Princess jadi kalut kaya gini!!!!' -jawab Jessica yg marah

'Upsie upsie Nom-Nom.. Jessica bener banget.. Lo udah jahat sama Princess. Kalo kata sinetron yg gue tonton tuh, lo sama aja nikung sahabat sendiri! Iya! Lo nikung Princess, Nom!! Ckckck gue gak nyangka, ternyata elo---' -tambah Vio


'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear.. Jessica.. Vio.. Mereka jadi nyalahin gue kaya gini.. Ini semua gara-gara Jengki satu itu!! Kalo bukan karena Princess, gue juga nggak akan ngelakuin ini! Oh my to the God.. Princess... Lo dimana.. Gue khawatir...' -batin Naomi


'Aduh Jessica.. Vio.. Kok lo berdua ngomongnya jadi sinis gini sama gue.. Gue sayang sama Princess.. Dan satu hal, gue gak ada niat sedikit pun buat nikung dia.. Please percaya sama gue.. Gue sayang sama Princess.. Dia kan sahabat gue.. Kita udah sahabatan selama 4 tahun girls.. Please percaya sama gue..' -ujar Naomi


Jessica dan Vio hanya menghela nafas mendengar pernyataan Naomi.


----Selain itu disisi jalan----


'Princess.. Lo dimana sekarang..
Tuhan.. Jika perasaan kami ini nyata dan benar adanya, kumohon tuntun hatiku padanya.. Aku sayang dia.. Tuntun hatiku padanya.. Tuntun aku untuk menemukan dimana Princess sekarang..' -ucap Tiger bergetar


Sayup-sayup air hujan yg turun semakin menyulitkan Princess dalam melajukan mobilnya. Hujan juga semakin membuat malam Princess kala itu semakin sempurna. Ya, sempurna.. Sempurna melebur emosi yg ada di dalam hatinya.


Tiba-tiba tanpa sadar, radio di dalam mobil Princess menyala dengan sendirinya, dan terputar satu buah lagi disana.


*Ka..takan... Yang sebenarnya...
 Jangan mau tak mau... Se..perti ini.....


*Ak..hirnya.. Kini aku me..nger..ti..
  Apa yg ada, di fikiranmu.. Selama ini..
  Kau hanya ingin.. Permainkan
  pera..saa..an..ku..
  Tak ada hati... Tak ada cin..ta...


----JLEDERRRRRRR----


Gemuruh petir itu terdengar lagi. Membuat suasana hati Princess semakin tak karu-karuan.


'Well to the well well well... Kenapa malah muncul lagu kaya ginian disaat gue hancur kaya begini sih? Lo nyindir gue? Heh elo nyindir gue??!!!' -teriak Princess memaki-maki radio tersebut


/sigh/


'Apa salah gue Tiger.. Apa salah gue sehingga lo buat gue sampe kaya gini.. Lo udah menang Tiger.. Lo menang.. Lo udah berhasil ancurin perasaan gue..
Lo berhasil....' -isak Princess sambil memukul-mukul setir kemudinya


Emosi Princess yg semakin tak stabil ternyata menimbulkan masalah lain. Sebuah Truk Besar dengan jarak 100 meter di hadapannya ternyata telah menunggunya. Menunggu Princess untuk membawanya ke dunia mimpi dimana Ia bisa melupakan Tiger. Melupakan kesakitan yg Ia rasakan malam itu.



----AAAAAA !!!!!!!!----



###### --------------------- ######



----JLEDERRRRRRRR----


Suara gemuruh itu lagi. Namun kali ini berbeda, seakan itu adalah pertanda buruk. Tiger langsung menghentikan laju kemudinya. Pikirannya kacau. Instingnya kembali mensugestikan hal-hal buruk.


'Gosh!!! Ada apa ini?! Kenapa perasaan gua semakin ga karuan?!! Princess... Lo dimana? Tuhan.. Please jaga dia dimana pun dia berada..' -getir Tiger tak bersuara



###### --------------------- ######


Tersadar dari emosinya yg kacau, Princess langsung membanting kiri setir kemudinya. Namun terlambat. Semua tak bisa terhindari lagi. Semuanya gelap.


#Bersambung pada Part 3#



Tidak ada komentar:

Posting Komentar