Sorry ya karna butuh waktu yg cukup lama untuk post cerita ini..
Dikarenakan kesibukan yg sangat -amat menyita waktu, dan entah mengapa...... mood ku untuk menulis perlahan mulai sedikit 'lenyap' karena beberapa faktor..
Faktor paling besar sih, pada tau lah ya.. beberapa scene Tincess yg sangat amat bener-bener membuat aku geram dan kesel sendiri belakangan ini.. *iygewim*
Well.. Tapi akhirnya selesai juga kan? HAHA... XD
Langsung aja deh ya, this is another chapter of my story...
Enjoooy!!!
@aurorarrs
Pandangan mereka bertemu.
Hijau daun bertemu dengan cokelat madu.
/-----Hening-----/
'I to the yuuuuhhh!!! Lo tuh ya! Udah sok pahlawan, sekarang malah cari-cari kesempatan meluk gue!!!' -bentak Princess yg berusaha melepaskan diri
'Hmm, maaf. Tadi saya sedikit tergelincir.' -balas pria itu singkat yg kemudian segera berlalu
'Oh my to the God... Woooy!!! Jangan kabur lo!!! Argh!' -geram Princess yg memaki dirinya sendiri karna tak bisa mengejar pria tersebut
'Hang on, Princess.. Mata itu... Tiger... Kenapa malah jadi ngingetin gue sama Tiger? Oh God, Princess... Move on!!! Move on Princess... Tiger udah jadian sama orang lain!! Dia udah lupain lo...' -getir Princess galau
'Tiger... Lo jahat banget sama gue.. Lo tega.. Lo tega jadian sama Naomi.. Lo tega lupain gue secepat ini Tiger... dan gara-gara lo.. Gara-gara lo juga sekarang gue lumpuh.. Kalo aja lo gak jadian sama Naomi.. Gue pasti gak akan sekacau kemarin.. Gue benci lo Tiger... Gue benci!!' -isak Princess
----------########----------
'Gue harus ketemu Tiger sekarang. Ya. Tiger harus tahu tentang kondisi Princess, gue harus cepet----'
Dengan langkahnya yg tergesa-gesa, tanpa Naomi sadari Ia telah menabrak seseorang.
'Adawww!!!!! Wooooyyy!!! Dasar kaum low to the gank!!! Punya mata nggak sih!! Kalo jalan tuh pake mata yess!! Lo mau gue semprot hah??!' -bentak Jessica
'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear, Jessica... Sorry-sorry, gue gak sengaja. Gue lagi buru-buru banget sekarang, maaf ya.' -ucap Naomi cepat sembari mengelus-elus lengannya
'What? Maaf? Lo itu udah nabrak gue dan buat lengan gue sakit yes!! Seenaknya banget lo kalo ngomong!' -timpal Jessica
'Oh my to the God Jessica... Gue kan udah minta maaf.. Yaudah sini mana yg sakit, biar gue obatin lukanya---'
'Eitss!! Gak usah lo pegang tangan gue yes!! Gue uda enek banget liat muka lo! Apalagi disentuh ama sahabat tukang tikung kaya lo! Minggir! Gue mau lewat!!' -tukas Jessica yg kemudian berlalu
'Tuh kan... Gue salah lagi.. Padahal kan sebenernya.... Ah Nom-Nom!!! Lo harus cepet!!'
-----Cyber Base-----
'Pace.. Lihat Pace, apa yg saya pegang nih?' -ujar Pace yg terlihat senyam senyum sendiri
'Hmmm..' -gumam Tiger sekenanya
'Pace.. Ko dengar saya dulu toh, lihat Pace.. Coba ko lihat dulu lah...'
'Apaan sih Pace?!!! Lo gak tau otak gua lagi mumet, hah?!!' -bentak Tiger
Pace terlihat semakin senyam-senyum sendiri.
'Eeeh, eeh.. Lo kenapa malah cengar-cengir gak jelas kaya gitu? Gua lagi marah Pace... Gua lagi marah ini!!!' -geram Tiger
'Pace... Jangan b ledak-ledak terus bisa kah? Coba ko lihat saya pung tangan? Saya pung hape ganti!! Mace baru belikan saya Iphone.. Lihat Pace... Keren toh? Macam punya Pace itu..' -pamer Pace sambil senyum-senyum sendiri
/-----------Kemudian Hening----------/
'Jadi, lo ganggu gue cuma mau kasih tau hal ini?' -tanya Tiger lembut
'Iya Pace. Keren toh? Pace adalah orang pertama yg saya su beri tahu tentang saya pung hape ini..' -ucap Pace dengan bangga
'Asal lo tau ya Pace, mau lo beli itu hp selusin kek, mau Mace lo kasih lo berlian 1 Milyar kek, gua gak peduli!!! Otak gua sekarang lagi mumet, dan lo gak usah nambah-nambahin beban pikiran gue dengan cerita lo yg gak penting kaya gini!!' -bentar Tiger sambil mencekik Pace seperti biasa
'I..iya ampun Pace, ampuni saya toh. Saya pamer begini cuma minta ko ajari main itu 'Pet' Pace, yg visit-visit itu koh.. Ampun Pace, ini saya pung leher sakit.. Ampun..'
'Argh!!! Ribet banget punya anak buah kaya lo!! 'Path' Pace.. bukan 'Pet'!! Dasar norak! Mending sekarang lo balik lagi ke Papua!!' -geram Tiger
'Saya sonde ada uang Pace kalo pulang ke Papua toh..'
'Rrrrrr !!!!!!!'
----------########----------
'Princess.. Sayang, kamu makan dulu ya nak..' -ucap Vivian mencoba menyuapi Princess dengan bubur
'Well to the well well well... Nggak ma. Aku bosen makan itu! Aku maunya makan pizza, spaghetti---'
'Selamat pagi semua.. Halo Princess.. Bagaimana kabar kamu?' -tanya Dokter Reza yg tiba-tiba masuk
'Uhm. Halo juga Dok.. Ya, saya baik kok.' -jawab Princess sekenanya
'Bagus kalau begitu.. Oh iya Ibu Vivian, Princess. Saya kesini bukan untuk memeriksa Princess, saya kemari karna ingin memperkenalkan seseorang.' -jelas Dokter Reza
'Seseorang? Siapa itu Dokter?' -tanya Princess bingung
'Selamat pagi...' -ucap seorang pria yg tiba-tiba hadir
'What............' -batin Princess
'Iya Ibu Vivian, ini dia murid saya yg kemarin saya ceritakan, yg baru saja lulus studi kedokterannya dari Italia.' -jelas Dokter Reza
'Halo semuanya. Perkenalkan saya Farrell.' -ucapnya lembut
'Pagi juga nak Farrell.. Saya Vivian, Mama-nya Princess.' -balas Vivian tersenyum sembari menjabat tangan Farrell
Farrell menyunggingkan seutas senyum, kemudian pandangannya beralih kepada sosok wanita cantik di hadapannya.
'Kamu pasti Princess, kan? Halo. Saya Farrell, maaf kemarin saya tidak sempat memperkenalkan diri.' -jelas Farrell sambil mengulurkan tangannya
'Well to well well well.. Ya, gue Princess. Kenapa? Masalah buat lo? Huh!' -jawab Princess sebal
'Princess....' -tegur Vivian sambil melototi Princess
'Hhh.. Mama apaan sih?! Gak asik banget. Iya iya, halo juga, Fa-rre-ll.' -jawab Princess ketus diikuti dengan membalas uluran tangan Farrell singkat
'Princess, selama 2 bulan kedepan kamu akan diawasi oleh Farrell, karena saya harus kembali ke Italia, mengurus beberapa hal disana. Siang ini saya berangkat..' -ucap Dokter Reza
'Apa Dok? Dokter mau ke Italia? 2 bulan? Dan siang ini berangkatnya? Nanti saya gimana? Nanti siapa yg akan rawat saya? Nanti---'
'Kamu tenang saja Princess, selama saya tidak ada, Farrell akan menggantikan posisi saya untuk merawat, menjaga, dan mengawasi kamu. Jadi kalau kamu butuh apa-apa, kamu tinggal bilang ke Farrell. Kamu mengerti?' Tanyanya lagi
'Hhh... Sama cowo satu ini? Yaudah deh Dok..' -tukas Princess malas
'Baiklah, saya mohon pamit ya. Farrell, saya titip Princess. Kamu jaga dia baik-baik sampai saya kembali, mengerti?'
'Baik Dokter. Saya akan rawat Princess dengan baik. Dokter Reza tak perlu khawatir.' -jawabnya
'Oke, selamat bertugas Farrell. Selamat tinggal semuanya..' -ucap Dokter Reza seraya berlalu
'Nak Farrell, bisa tolong gantikan tante untuk suapi Princess sebentar? Tante harus segera pulang, mengambil beberapa pakaian ganti untuk Princess.'
'Oh, baik tante. Tante pulang saja, biar saya yg merawat Princess.'
'Baiklah. Princess, kamu sama nak Farrell dulu ya. Mama mau pulang sebentar.'
'T--tapi ma---'
'Hush, sudah tidak ada tapi-tapian. Mama berangkat sekarang ya, biar sore nanti bisa langsung kemari lagi. Bye sayang..' -ucap Vivian sambil mendaratkan kecupan hangat di kening Princess
'Hati-hati tante..' -tukas Farrell
'Hhhh.. Bye ma... Cepet kesini lagi!!'
Farrell langsung mengambil mangkuk bubur dan bersiap menyuapi Princess.
'Ayo, buka mulut kamu. Aaaaa----'
'Well to the well well well!!! Nggak! Gue nggak mau dirawat sama lo!! Jangan belagak lupa sama apa yg lo udah perbuat kemaren! Dasar cowo rese, nyebelin super kuadrat!!' -geram Princess
'Saya tidak peduli kamu mau bilang saya seperti apa. Yg jelas, kamu harus makan. Cepat buka mulut kamu.' -paksa Farrell
'Gak!! Gak mau!!' -tolak Princess
Princess masih menolak untuk dirawat dengan Farrell. Namun Farrell tetap bersikeras untuk menjalankan amanat Dokter Reza padanya.
----------########----------
'Jengki!! Woooyy!!! Hhh..hhh..' -teriak seseorang dari kejauhan dengan nafas terengah
'Pace.. Pace.. Ko dengar toh? Itu Naomi datang Pace..' -ujar Pace
'Suruh dia pulang Pace, gua lagi mumet!!'
'Heh!! Apa-apaan lo nyuruh si Pace I to the yuuh buat ngusir gue, hah?! Ada sesuatu yg harus lo tau Jengki, ini menyangkut masalah Princess!!'
'Heh tomat!! Gua udah capek sama drama pencintaan ini. So please, gak usah lagi lo bahas masalah Princess di depan muka gua!!'
'Pace Bos bohong, Pace Tiger pung hati masih galau... Setiap hari dia masih terbayang-bayang sama Mace Princess..' -timpal Pace
'PACE!! Gak ada yg nyuruh lo ngomong disini!!!'
'Udah, berhenti dulu bisa nggak? Gua malesssss denger ocehan lo berdua!!! Tiger, Princess... Seminggu ini Princess menghilang itu karena... Dia di rumah sakit Tiger, dia kecelakaan!!!' -jelas Naomi
Tiger terkekeh sejenak, kemudian menghela nafasnya.
'Tomat-tomatan.... Lo kalo cari alesan itu yg kreatif dikit bisa nggak? Princess gak mungkin kecelakaan! Dia pasti sekarang lg mengurung diri di rumahnya buat menghindar dari gua!! Lo denger tomat, sandiwara kita kemaren itu percuma!! Gagal total!! Princess malah kabur, dia gak ngejar balik gua!! Itu emang udah membuktikan kalau Princess udah gak ada rasa lagi sama gua! Dia-----'
'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear, JENGKI!!!! Princess itu masih sayang banget sama lo!!! Dia cinta mentok sama lo Jengki!! Kapan sih otak lo sadar hah??!!! Rrrrr.... Asal lo tau, gue punya bukti kalo Princess emang kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit!!' -geram Naomi sambil memperlihatkan sebuah foto yg ada di smartphone-nya
Naomi memperlihatkan kepada Tiger foto Princess ketika Ia tertidur di ranjang rumah sakit. Tiger terdiam. Matanya membulat. Nafasnya sesak. Pikirannya seketika kacau tak karuan
'Tomaaaaaaaaaaaat!!!! Cepet jelasin ke gua apa yg sebenarnya terjadi!! Princess.. My Princess.. Kenapa dia bisa seperti itu?!!!!!' -tanya Tiger setengah terisak
'Kan udah gue bilang!! Makanya dengerin omongan gue!!! Oke reset. Princess.. Menurut kabar yg gue denger di rumah sakit, Princess mengalami kecelakaan, dan sekarang.. dia lumpuh.. Princess lumpuh Tiger..' -jelasnya
Gemuruh petir seketika mengaum keras di dalam rongga kosong di sudut hati Tiger. Tubuhnya lemas, tak kuasa mendengar kebenaran ini
'Astaga Mace... Mace Princess.. Ini tidak benar ini, Pace.. Jangan-jangan Mace kecelakaan saat ko tidak berhasil kejar dia itu kah?' -tanya Pace tiba-tiba
'Apa...... Princess... My Princess... Lumpuh? Nggak... Ini ngga bener.. Princess nggak lumpuh!!!! Lo bohobg kan sama gua tomat? Lo bohong kan!!!!' -ujar Tiger dengan suara tercekat
'Kalo lo masih ngga percaya, lo bisa ikut gue sekarang. Princess ada di RS Siloam. Ayo.' -jelas Naomi sambil berjalan mendahului Tiger dan Pace
----------########----------
'Gue bilang nggak ya nggak!! Mendingan lo sekarang balik ke ruangan lo dari pada lo disini cuma buang-buang waktu!!!' -ucap Princess kesal
'Saya tidak akan pergi sebelum kamu makan Princess. Cacing-cacing di perut kamu itu butuh nutrisi, lagi pula ini hanya bubur..' -ujar Farrel
'Well to the well well well!!! Gue ini Princess Red to the Carpet!! Gue gak sudi makan makanan kaum Low to the Gank kaya gitu!!'
'Terus kalau kamu tidak mau makan bubur ini, kamu mau makan apa?' -tanya Farrell lagi
'Nggak! Gue gak mau makan! Gue udah cukup makan ati sama kehidupan dan takdir gue ini!! Udah deh, mending lo sekarang pergi! Hushh hushh!!!' -bentak Princess yg mendorong tubuh Farrell
Tak sengaja mangkuk bubur yg ada di genggaman Farrell tumpah mengenai kemeja yg Ia kenakan.
'Uppssss........' -gumam Princess
'Hhhh... Kamu itu...' -tukas Farrell seraya Ia pergi membersihkan diri ke kamar mandi
'Well to the well well well.. Rasain lo!! Siapa suruh gak nurut sama perintah Princess! Hahahahahahaha' -gumam Princess senang
----------########----------
Tiger segera meluncurkan mobilnya ke rumah sakit yg diarahkan oleh Naomi. Sesampainya disana, tak membuang banyak waktu, Tiger bergegas berlari menuju bagian informasi, mencari tahu dimana keberadaan Princess.
'Woyy!! Jengki!! Buset dah ahhh... Kalo jalan pelan-pelan kek!! Gak tau gue capek apa.. Hoshh..hosh...' -ujar Naomi terengah
'Naomi.. Ko lelah? Ko capek toh? Sini ko duduk dulu, biar Pace b pijat ko pung kaki...' -jawab Pace sumringah
'Pinky Swear Kitty Swear Banana Cherry Strawberry Swear!!! Dipijit? Sama lo? I to the yuuuhh!!!! Ogaaaahh!!!!!' -gerutu Naomi kesal sambil memukuli Pace
Tak memperdulikan Naomi dan Pace, Tiger bergegas mencari informasi sendirian. Perasaannya mulai kacau.
'Suster!! Suster, tolong beritahu saya dimana kamar pasien atas nama Princess. Annabelle Princess. Cepat suster!' -ucapnya getir
'Pasien atas nama Annabelle Princess berada di Kamar 354 - Lantai 3, Mas.'
'Oke terimakasih.' -jawab Tiger singkat dan bergegas menuju Lantai 3
'Well to the well well well... Kalo udah sendiri kaya gini.. Kenapa gue jadi kangen... kangen sama Tiger....... Oh my to the God Princess... Fix banget elo masih belum bisa move on dari yg namanya Tiger Antonio...' -gumamnya sendu
'Cepetan dikit bisa kan... Gua lagi buru-buru woy!!!! Elaaahhh!!! Damn!!!' -ucap Tiger kesal menunggu pintu lift yg tak jua terbuka
'Gue gak punya banyak waktu!' -batinnya seraya Ia menaiki tangga darurat yg berada di samping lift tadi
'Apalagi, sekarang lo lumpuh... Lo lumpuh Princess.. Tiger akan ngetawain lo sekarang, dia akan semakin hina lo karna lo gak akan bisa dance lagi.. Lo gak akan bisa eksis lagi.. Karena satu hal, karena lo sekarang cacat Princess.. Lo cacat!!!!! Gue benci!!!! Gue benci lo Tiger!!!' -erang Princess semakin menjadi-jadi
Tak perduli dengan bulir-bulir peluh yg mengucur deras di dahinya, Tiger semakin mempercepat langkahnya menuju ruangan Princess.
'Lo harus bisa jalan lagi Princess... Lo harus bisa jalan lagi!! Lo nggak boleh terus lemah dan ngeluh.. Iya, lo harus bisa...'
Pandangannya tertuju kearah kursi roda yg berada di samping ranjangnya.
'Lo harus bisa duduk disana, lo harus bisa Princess.....'
'351.. 352.. 353.. 354... Itu dia!! Princess... Tunggu gua..' -batin Tiger
'Lo bisa Princess.. Lo pasti bisa... Lo harus duduk di kursi itu.. Lo harus---- Arggghhh!!!!!' -teriak Princess yg terjatuh dari ranjang
'Prin---' -ujar Tiger yg tiba-tiba masuk ke ruangannya
'Argghh.... Kenapa lo jatoh Princess?!!! Lo bodoh!!! Lo bodoh!!!! Lo gak guna!!! Lo gak guna Princess!!! Lo cacat!!!' -maki Princess pada dirinya sendiri
'Astaga Princess!!' -ucap Tiger yg kemudian segera memeluk Princess
'Princess.. Please jangan ucap kata-kata itu lagi My Princess.. Ada gua disini.. Ada gua disini yg akan selalu berada di samping lo.. Ada gua Princess..'
'Lepasin gue!!!' -teriak Princess seraya melepaskan tubuhnya dari pelukan Tiger
'Princess....'
'Buat apa lo kesini, hah? Gue gak butuh lo!!!'
'Gue kesini karna gua sayang sama lo Princess.. Dan kenapa lo gak bilang ke gua tentang keadaan lo yg sekarang?
'Kenapa lo gak kasih tau gua----'
'Gue gak butuh belas kasihan dari lo Tiger!!! Buat apa lo harus tau tentang kondisi gue, hah? Lo bukan siapa-siapa gue!! Lagian lo juga udah punya Naomi.. Mending sekarang lo pulang, karena gue udah ENEK banget liat muka lo!!! Lo pergi!!! Cepet pergi Tiger!!!' -teriak Princess sambil memukuli tubuh Tiger
Tak pelak, semakin Princess mendaratkan pukulan di tubuh Tiger, saat itu pula Tiger segera menarik Princess, mendekapnya erat pada tubuhnya.
'Lo boleh benci sama gua, lo boleh jijik sama gua, tapi please... biarin gua disini.. Gua sayang sama lo Princess... Please biarin gua buat ada di sisi lo.. Gua sayang sama lo My Princess....' -ucap Tiger dengan nada bergetar
'Tiger.... Kalau aja gue bisa meminta, gue mau saat ini waktu bisa berhenti Tiger.. Dengan gue yg ada di dekapan lo, dan dengan pengakuan lo yg menyatakan kalau lo masih sayang sama gue... Tapi... Gue gak bisa.. Gue cacat Tiger.. Kita gak bisa sama-sama lagi.. Gue cuma akan malu-maluin lo.. Gue cuma akan jadi beban buat lo Tiger...' -batin Princess terisak
'Lepasin gue Tiger... Gue benci sama lo... Gue udah muak sama semua ucapan lo... Gue benci.....' -isak Princess seraya mendaratkan beberapa pukulan lagi di tubuh Tiger
'Maafin gua Princess.. Maafin gua... Please biarin gua disini.... Gua sayang sama Lo Princess........'
'Nggak.... Cukup Tiger.... Gue benci sama lo.. Lepasin gue... LEPASIN GUE!!!!!!' -teriak Princess berusaha melepaskan diri
Menyadari keselamatan Princess yg terancam. Farrell muncul dihadapan mereka.
'Let her go.' -ucapnya dingin
Tiger tersadar. Menyadari kehadiran orang lain selain mereka. Pandangannya tertuju kepada Farrell, namun dekapannya masih mengunci tubuh Princess.
Princess tertegun melihat kehadiran Farrell di depan pintu. Bola matanya terlihat memohon kepada Farrell agar Tiger segera melepaskan pelukannya.
'Are you daft or something? I said, Let her go!!!' -ujar Farrell lagi dengan nada marah
Tiger merasa terusik. Lengannya masih mengunci tubuh Princess, namun sorot matanya mengalir tajam ke arah Farrell.
#Bersambung pada Part 6#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar